Cekricek.id - Para arkeolog di Irak Utara menemukan ukuran batu yang indah yang usianya diprediksi 2.700 tahun. Lokasi penemuan ini di kawasan Mosul. Tim arkeolog yang menemukan warisan hebat ini adalah gabungan arkeolog Irak dan Amerika Serikat.
Semula tim ini berniat bekerja untuk merekonstruksi Gerbang Mashki Kuno yang dihancurkan kelompok militan ISIS pada tahun 2016 lalu.
"Irak memang tak terbantahkan sebagai kota paling kuno di dunia. Sayangnya banyak situs arkeologi yang rusak dan dijarah oleh kelompok militan dan aksi militer negara asing," begitu laporan dari AFP yang dikutip dari BBC, Minggu (23/10/2022).
Pahatan indah yang ditemukan arkeolog di Mosul itu adalah berupa delapan relief marmer. Relief itu memperlihatkan adegan perang yang dipahat dengan halus. Di sana juga memperlihatkan latar tanaman anggur dan pohon palem.
Badan Purbakala Irak memprediksi ukuran ini dibuat pada masa Raja Asyur Sennacherib, yang memerintah kota kuno Niniwe dari tahun 705 hingga 681 sebelum masehi.
Raja Asyur memang dikenal gemar melakukan kampanye militer melawan Kerajaan Babel dan memperluas wilayah Niniwe.
Ukuran indah ini diyakini untuk menghiasi istana Raja Asyur. Kemudian dipindahkah ke Gerbang Mashki.
"Gerbang Mashki adalah salah satu yang terbesar di Niniwe, dan merupakan ikon ukuran dan kekuatan kota. Gerbang itu dibangun kembali pada 1970-an, tetapi dihancurkan dengan buldoser oleh militan ISIS pada 2016," kata Kepala Arkeologi Irak, Fadel Mohammed Khodr.
Para arkeolog sangat terpukul karena konflik militer di Irak dalam dua dekade terakhir memporak-porandakan banyak situs kuno di Irak.
Para kelompok militan ISIS menilai menjaga situs-situs kuno ini sebagai penyembahan terhadap berhala.
Padahal menurut Fadel, jauh sebelum Islam datang, budaya kuno ini telah lebih dulu ada sehingga tidak ada salahnya untuk membiarkannya tetap menjadi benda bersejarah. Karena warisan benda budaya ini menegaskan bahwa Irak pada zaman dahulu sudah memiliki peradaban tinggi.
Bila di total, di Irak terdapat lebih dari 10 ribu situs sejarah. Bagi kelompok militan dan penjarah, ini dijadikan komoditas dagang. Di mana banyak benda-bendar bersejarah di Irak dijual ke pasar-pasar gelap.
Sebelum munculnya kelompok militan ISIS, Irak mulai porak poranda begitu invasi militer Amerika Serikat untuk menggulingkan pemerintahan Saddam Hussein di Irak tahun 2003 lalu. Tapi ternyata tentara Irak punya tujuan terselubung. Mereka menjarah sumur minyak Irak. Lalu tentara AS merobohkan banyak situs-situs kuno di Irak untuk kemudian dijadikan kamp militer.
“Pasukan AS dan sekutunya merusak reruntuhan Babel ketika situs rapuh itu digunakan sebagai kamp tentara setelah AS menginvasi Irak pada 2003,” tulis AFP.
Baca juga: Ternyata Ujung Daun Cemara Dapat Menghasilkan Listrik
Meski begitu, para arkeolog tetap berkomitmen untuk menjaga warisan kuno yang masih ada di Irak. Karena bagi arkeolog, warisan kuno sangat penting bagi dunia ilmu pengetahuan.