Pekanbaru, Cekricek.id - Universitas Riau (UNRI) berupaya meningkatkan pendapatan melalui optimalisasi layanan non-akademik. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari percepatan transformasi menjadi Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN-BH).
Rektor UNRI, Prof Dr Sri Indarti SE MSi, mengatakan peningkatan pendapatan non-akademik dapat dicapai melalui peningkatan kerja sama, optimalisasi pemanfaatan aset, dan peningkatan kapasitas SDM.
"Ini bisa diperoleh dengan peningkatan kerjasama, optimalisasi pemanfaatan aset, serta peningkatan kapasitas SDM untuk meningkatkan penerimaan pendapatan dari sumber lainnya yang belum sepenuhnya termanfaatkan," ujarnya.
Untuk itu, UNRI menyelenggarakan bimbingan teknis penyusunan tarif layanan non-akademik pada Selasa (6/1/2024). Tujuannya adalah standarisasi penetapan tarif guna meningkatkan pendapatan.
Sumber pendanaan non-akademik berasal dari hibah dan donasi, jasa universitas, pemanfaatan aset, kerja sama dengan institusi pemerintah maupun swasta, unit usaha di bawah UNRI, dan lainnya.
Pada 2023, sebagian besar pendapatan non-akademik UNRI berasal dari kontrak kerja sama yakni 71,07 persen. Sementara pemanfaatan aset baru mencapai 0,57 persen.
"Dari persentase ini, kita harus mengakui bahwa penerimaan pemanfaatan aset kita masih sedikit, padahal jika dioptimalkan, akan menjadi pendapatan yang besar bagi universitas karena kita memiliki aset yang cukup besar," ujar Rektor.
Baca juga: 173 Mahasiswa Unri Terima Bantuan UKT dari Zakat
Ia berharap bimbingan teknis ini dapat memberikan pemahaman untuk menyusun tarif layanan non-akademik sesuai regulasi Kementerian Keuangan. Narasumber pada kegiatan selama dua hari tersebut adalah Dr Mukhtaruddin SE MSi Ak CA dari Universitas Sriwijaya.
Baca Berita Riau Hari Ini setiap hari di Channel Cekricek.id.