Meta Karen Devine, seorang ibu dua anak, mengungkapkan pengalamannya sebagai korban pelecehan seksual oleh seorang selebriti terkenal di Glasgow. Meskipun telah melaporkan kejadian tersebut kepada polisi, kurangnya bukti mengakibatkan kegagalan dalam menuntut pelaku. Kasus ini menyoroti tantangan yang dihadapi korban dalam sistem hukum dan perlunya mendukung dan memperhatikan keberanian mereka.
Cekricek.id - Seorang ibu berusia 40 tahun bernama Karen Devine mengungkapkan pengalamannya sebagai korban pelecehan seksual oleh seorang selebriti terkenal di rumahnya di ujung barat Glasgow. Diungkap The Sun, kejadian tragis ini terjadi ketika Karen mengunjungi keluarganya, dan terdakwa muncul tanpa diundang. Dia memaksa Karen untuk berhubungan seks dengannya, meninggalkan bekas luka yang mendalam.
Meskipun orang tuanya meminta Karen untuk pergi, dia memutuskan untuk tinggal. Namun, pelaku terus menghubunginya dengan pesan teks, mengklaim bahwa dia sedang minum. Karen mencoba menyampaikan perasaannya yang rentan kepada pelaku, berharap dia akan mengerti dan meninggalkannya. Namun, sebaliknya, sang selebriti yang sudah dikenal di beberapa acara tersebut justru mulai melakukan pelecehan seksual terhadapnya. Tindakan keji ini terganggu oleh kehadiran putri Karen yang berada di lantai atas.
Dalam keadaan shock, Karen tidak dapat bergerak. Dia mencoba menjelaskan bahwa dia memiliki pasangan dan tidak ingin melanjutkan tindakan tersebut, tetapi pelaku terus melanjutkan kekerasan seksual terhadapnya. Peristiwa itu berlanjut hingga Karen pingsan. Ketika dia akhirnya sadar, pelaku telah pergi tanpa sepatah kata pun.
Keesokan harinya, Karen menantang selebriti tersebut melalui pesan teks dengan tulisan "Kamu memanfaatkan saya", tetapi dia diblokir tanpa mendapatkan jawaban. Tidak lama setelah kejadian itu, Karen memilih melaporkannya ke polisi. Sayangnya, meskipun pelaku ditangkap dan diinterogasi, Karen dikecewakan oleh keputusan polisi bahwa tidak ada cukup bukti untuk menuntutnya.
Kasus Karen menjadi salah satu contoh yang menggambarkan betapa sulitnya proses hukum bagi para korban pelecehan seksual. Ini juga menyoroti tantangan yang dihadapi oleh banyak wanita lainnya yang telah maju dengan tuduhan serupa terhadap pelaku. Pengalaman yang mengerikan ini telah membuat Karen menderita kecemasan dan depresi yang parah.
Karen Devine mengecam sistem hukum yang tidak mampu menuntut selebriti tersebut. Meskipun selebriti tersebut memiliki sejarah tuduhan pelecehan seksual dan perilaku tidak pantas, belum ada hukuman pidana yang dijatuhkan padanya. Karen berharap agar pelaku ini tidak bisa terus hidup bebas sementara dirinya terus berjuang memulihkan hidupnya.
Kisah tragis Karen muncul ketika kepala jaksa penuntut Skotlandia, Dorothy Bain KC, mengungkapkan bahwa terlalu banyak kasus pemerkosaan telah dibatalkan karena kurangnya bukti yang cukup. Lord Advocate telah mendesak agar pengadilan menerima kesulitan yang dialami korban sebagai bukti yang sah. Ini adalah langkah penting untuk memberikan keadilan kepada korban-korban pelecehan seksual.
Selebriti terkenal Skotlandia ini harus dihadapkan pada akibat dari tindakannya. Perlakuan predator yang dilakukannya tidak boleh diabaikan. Karen, dengan keberanian yang luar biasa, berusaha membangun kembali hidupnya. Namun, kasus seperti ini menegaskan perlunya sistem hukum yang mampu melindungi dan memberikan keadilan kepada korban, terlepas dari status sosial pelaku.
Baca juga: Astagfirullah, ABG Sulteng Diperkosa 11 Pria, Diduga Oknum Guru, Polisi Hingga Kades
Seorang juru bicara dari Kepolisian Skotlandia menjelaskan bahwa mereka telah melakukan penyelidikan menyeluruh terkait laporan pelecehan seksual yang dilaporkan oleh Karen Devine. Namun, setelah semua penyelidikan selesai dilakukan, tidak ada tindakan lebih lanjut yang akan diambil saat ini.
