Berita gaya hidup, kesehatan, dan tips terbaru hari ini: Kelainan dalam kebiasaan makan atau Eating disorder bisa membahayakan tubuh manusia. Ini 7 jenis Eating disorder yang perlu anda waspadai.
Cekricek.id - Eating disorder merupakan kelainan yang berhubungan dengan kebiasaan makan seseorang akibat beberapa hal. Eating disorder ini terjadi karena kekhawatiran seseorang yang berlebihan akan bentuk tubuhnya sehingga mempengaruhi kebiasaan makan mereka.
Orang yang mengalami eating disorder tersebut terobsesi untuk mendapatkan bentuk badan yang standar dan ideal atau orang yang tidak pernah merasa puas dengan citra dari tubuhnya sendiri.
Mereka akan melakukan apapun untuk mendapat hal itu. Seperti pembatasan jumlah asupan makanan yang dilakukan secara besar-besaran atau juga hal lainnya.
Para ahli meyakini bahwa faktor pemicu terjadinya eating disorder yakni genetik, biologis, lingkungan, dan psikologis. Keempat hal tersebut membuat perilaku makan seseorang terganggu.
7 Eating Disorder yang Membahayakan Kesehatan
Ada banyak jenis eating disorder. Dilansir dari berbagai sumber, berikut jenis kelainan makanan atau dikenal juga dengan eating disorder yang berdampak buruk bagi kesehatan tubuh bahkan menyebabkan kematian.
1. Bulimia Nervosa
Bulimia nervosa ini melahap makanan dalam jumlah yang banyak, kemudian dikeluarkan dari tubuh dengan cara muntah atau menggunakan obat pencahar.
Pengidap bulimia nervosa melakukan hal tersebut untuk menghilangkan kalori berlebih dari makanan yang telah dikonsumsinya. Hal itu dilakukannya karena ingin membuat tubuh tetap terjaga berat badannya.
2. Anorexia Nervosa
Berbeda halnya dengan bulimia nervosa, anorexia nervosa justru melakukan pembatasan konsumsi makanan secara ketat.
Pengidap anorexia ini memiliki rasa takut akan gemuk serta tidak puas dengan bentuk badan yang dimiliki oleh dirinya.
Mereka dengan sengaja tidak makan atau melewati jam makannya, mengonsumsi makanan yang rendah kalori, menggunakan pakaian yang longgar, hingga melakukan olahraga secara berlebihan untuk bisa menurunkan berat badan secara cepat.
3. Binge Eating Disorder
Binge Eating Disorder merupakan gangguan makanan yang membuat penderitanya mengonsumsi makanan dalam porsi yang sangat besar.
Mereka cenderung tidak dapat menahan nafsu makannya. Gangguan seperti ini membuat penderitanya mengalami kegemukan, gangguan tidur, nyeri kronis, hingga asma.
4. Orthorexia
Orthorexia merupakan gangguan makanan yang sangat terobsesi dengan makanan sehat. Penderita Orthorexia terobsesi dengan kualitas makanan, bukan kuantitas.
Hal ini tidak mendatangkan dampak yang baik untuk kesehatan, tetapi dampak yang buruk. Pengidap Orthorexia akan mengalami penurunan berat badan, malnutrisi, dan gangguan psikologi.
5. Pica
Pica merupakan gangguan makanan di mana penderitanya mengonsumsi makanan yang tidak masuk akal. Penderita pica biasanya mengonsumsi tanah, pasir, daun, batu, kapur, puntung rokok, es, cat, lampu, pensil, tanah liat, bulu binatang, lumpur, hingga kotoran binatang. Hal ini terjadi karena kurangnya zat besi dan anemia sehingga memicu pola makan aneh tersebut.
6. Ruminasi
Kelainan ruminasi ini merupakan kondisi seseorang yang setelah memakan dan menelan makanannya kemudian dimuntahkan lagi.
Bukan muntah secara terpaksa, tetapi secara alami. Muntah tersebut terjadi setelah 30 menit dirinya memakan dan menelan makanan. Kelainan ini dapat membuat penurunan berat badan dan malnutrisi yang parah.
7. ARFID
Gangguan makan ARFID ini dimulai sejak balita hingga mereka beranjak dewasa. Pengidap ARFID ditandai dengan keinginan mengonsumsi makanan dalam jumlah yang sangat sedikit atau menghindari konsumsi makanan tertentu.
Hal ini tentunya berdampak pada kekurangan nutrisi, pertumbuhan yang tertunda, dan masalah pada penambahan berat badan.