7 minuman beralkohol tradisional yang ada di Indonesia namun ada yang sifatnya berbahaya.
Cekricek.id-Minuman beralkohol merupakan salah satu hal yang dilarang bagi umat Islam. Walaupun di berbagai negara bagian barat hal ini seolah menjadi sebuah tradisi tersendiri.
Ternyata di Indonesia juga terdapat sejumlah minuman beralkohol yang dibuat secara tradisional. Akan tetapi berbagai minuman alkohol yang dibuat secara tradisional ini ada yang membahayakan bagi tubuh.
Baca juga: Artis India Ini Minum Air Kencing Sapi untuk Cegah Corona
Seperti 7 minuman beralkohol tradisional yang ada di Indonesia namun ada yang sifatnya berbahaya hingga bisa mematikan mengutip dari berbagai sumber.
Tuak dari Toba dan Tapanuli
Di posisi pertama ada minuman alkohol tradisional yang berasal dari wilayah Toba dan Tapanuli yang bernama tuak. Di berbagai acara adat biasanya hal tersebut telah menjadi sebuah kewajiban bagi masyarakat. Jika ada jamuan penting kepada tamu yang datang di kedua wilayah ini masyarakat sudah biasa menyajikan tuak.
Minuman tersebut terbuat dari pohon enau dan kelapa yang diambil airnya. Dari hasil penelitian diketahui bahwa alkohol yang terkandung dalam minuman tersebut memang tidak sekuat bir maupun anggur.
Akan tetapi bila dikonsumsi secara berlebihan tentunya hal ini juga dinilai berbahaya karena dapat merusak hilangnya kontrol diri.
Tuak Nifaro dari Nias
Begitupun dengan minuman tradisional beralkohol asal Nias yang bernama tuo nifaro. Minuman tersebut terbuat dari air nira dan karet yang kemudian di fermentasi untuk mendapatkan alkohol.
Akan tetapi minuman tradisional ini cukup jarang diproduksi karena sulitnya proses dan lama waktu yang dibutuhkan. Kebanyakan masyarakat setempat menggunakan minuman beralkohol ini untuk obat misalnya saja dalam mengurangi sakit sendiri maupun asam urat.
Lapen dari Yogyakarta
Beralih ke Yogyakarta dimana juga terdapat sebuah minuman tradisional alkohol yang diketahui bernama lapen. Minuman tersebut merupakan singkatan dari langsung pening karena bahan utamanya saja memang bersumber dari alkohol dan air putih.
selain itu juga ada berbagai bahan campuran lain seperti jamu maupun susu. Berbagai bahan sengaja dicampurkan agar ketika seseorang mengonsumsi hal ini langsung membuatnya mengalami pusing atau pening. Akan tetapi minuman yang satu ini dinilai sangat membahayakan karena setiap tahunnya selalu memakan korban jiwa.
Ballo dari Jeneponto, Sulawesi Selatan
Beralih ke daerah Sulawesi Selatan juga memiliki sebuah minuman tradisional beralkohol yang diberi nama ballo. Pada berbagai acara adat minuman tersebut seolah menjadi salah satu minuman yang wajib untuk disajikan.
Contohnya saja di daerah di Jeneponto, di mana minuman ini sangat mudah untuk ditemukan. Pembuatannya sendiri juga dinilai sangat mudah karena hanya membutuhkan air nira yang kemudian diletakkan dalam sebuah wadah hingga ditimbun ke dalam tanah selama beberapa hari untuk fermentasi.
Sopi dari Maluku dan NTT
Berikutnya adalah minuman beralkohol yang berasal dari wilayah Maluku dan NTT bernama sopi. Bahkan di wilayah NTT sendiri ada sejumlah daerah yang sengaja untuk membuat minuman beralkohol ini contohnya kabupaten Ngada dan Kecamatan Aimere.
Minuman Keras Cap Tikus dari Manado dan Minahasa
Daerah Minahasa juga memiliki minuman tradisional beralkohol yang dikenal dengan minuman keras cap tikus. Minuman tersebut jika dibuat dari air nira pohon aren hasil fermentasi.
Di tahun 1829 minuman tersebut juga sangat populer saat sejumlah orang Minahasa mengikuti pendidikan militer. Minuman tersebut pada saat itu banyak dijual oleh sejumlah pedagang Cina.
Arak dari Bali
Di posisi terakhir ada minuman beralkohol tradisional yang berasal dari wilayah Bali. Sama seperti wilayah lainnya minuman beralkohol ini juga dibuat dari fermentasi air mineral dari pohon lontar maupun aren.
Walau demikian masyarakat setempat biasa mengkonsumsi minuman beralkohol ini dicampur dengan berbagai varian rasa. [*/Nlm]