India meluncurkan tujuh satelit Singapura ke orbit yang ditentukan, menegaskan kemitraan antariksa yang semakin erat.
Cekricek.id - Minggu ini menjadi tonggak sejarah dalam kolaborasi antariksa antara India dan Singapura. Sebanyak tujuh satelit buatan Singapura berhasil diluncurkan oleh Organisasi Penelitian Luar Angkasa India (ISRO) ke orbit yang dituju. Peluncuran ini memanfaatkan Kendaraan Peluncur Satelit Polar dari ISRO, yang lepas landas dari Satish Dhawan Space Center di Sriharikota.
Satelit utama dalam misi ini adalah DS-SAR, satelit observasi bumi seberat 352kg yang didedikasikan sepenuhnya untuk Singapura. Satelit ini dikembangkan melalui kemitraan antara Badan Sains dan Teknologi Pertahanan Singapura dan ST Engineering, dan dilengkapi dengan muatan radar yang dikembangkan oleh Israel Aerospace Industries.
Ketujuh satelit ini berhasil mencapai orbitnya dalam waktu kurang dari 24 menit setelah lepas landas, disambut dengan tepuk tangan dan peluit dari penonton publik. Selain DS-SAR, misi tersebut juga termasuk NuLIoN nanosatellite dari NuSpace, yang akan mendukung konektivitas Internet of Things (IoT) di kawasan Asia Tenggara.
Dalam upaya internasional, roket ini juga membawa ORB-12 Strider, dikembangkan bersama perusahaan teknologi luar angkasa Aliena yang berbasis di Singapura. Ini akan mendemonstrasikan sistem propulsi generasi berikutnya, yang sangat penting dalam perkembangan teknologi luar angkasa.
Tak hanya itu, misi ini juga melibatkan satelit yang dijalankan oleh NewSpace India Limited (NSIL), termasuk dari Nanyang Technological University dan National University of Singapore (NUS). Dalam pernyataan resmi dari NUS, dinyatakan bahwa satelit nano Galassia-2 akan membantu dalam penginderaan jarak jauh untuk pertanian dan perubahan lingkungan.
Misi ini mengikuti jejak kesuksesan misi sebelumnya, termasuk peluncuran dua satelit Singapura pada bulan April. Sejauh ini, India telah meluncurkan 20 satelit Singapura, menegaskan kepercayaan antara kedua negara.
Direktur pelaksana NSIL, Tuan Radhakrishnan Durairaj, menyampaikan ucapan terima kasih kepada ISRO dan menyatakan harapannya bahwa Singapura akan terus bekerja sama dalam upaya peluncuran yang lebih besar.
Peluncuran ini menandai misi ke-58 di PSLV, kendaraan peluncuran andalan ISRO dengan tingkat keberhasilan lebih dari 94%. Namun, meski ada momentum yang meningkat, program luar angkasa India terus dihadapkan pada tantangan infrastruktur dan kebutuhan akan kolaborasi sektor swasta.
Pemerintah India telah berupaya membuka sektor luar angkasa bagi pemain swasta, dengan tujuan meningkatkan pangsa negara dalam ekonomi luar angkasa global. Salah satu pencapaian penting adalah peluncuran roket swasta pertama oleh Skyroot Aerospace pada November 2022.
Ketua ISRO, S Somanath, berharap akan meluncurkan "PSLV yang dimiliki sepenuhnya oleh industri" pada awal 2024, membuka peluang baru bagi kolaborasi dan inovasi dalam industri luar angkasa.
Peluncuran ini menjadi simbol penguatan hubungan antara India dan Singapura di bidang luar angkasa, dan membuka jalan bagi kemajuan teknologi dan pengembangan di kawasan Asia. Dengan komitmen yang kuat dan kolaborasi strategis, kedua negara ini siap menjadi pemain utama dalam industri luar angkasa global yang diperkirakan bernilai US$9,15 miliar.