Pan-Asia

Kamus Sejarah Indonesia -

Ilustrasi: Kamus Sejarah Indonesia. [Creator Cekricek.id]

Apa Itu Pan-Asia atau Pan-Asianisme?

Pan-Asia atau Pan-Asianisme adalah sebuah paham yang mendorong bersatunya bangsa-bangsa di Asia. Pan-Asianisme di Asia sangat terlihat ketika Jepang pertama kali mengalahkan orang-orang kulit putih Rusia yang beritanya kemudian menyebar dengan cepat ke Asia Timur dan Asia Tenggara.

Kondisi lanjutan yang memperkuat paham Pan-Asianisme ini adalah kondisi umum kolonialisme dan imperialise Barat di sebagian besar wilayah Asia.

Sebelum pecah Perang Dunia Kedua, Jepang pada 1930-an mempromosikan gerakan Pan-Asianisme ini sebagai salah satu bentuk propaganda pra-perangnya.

Tindakan-tindakan Jepang mulai menunjukkan bahwa Jepang sebagai “saudara tua” Asia akan membebaskan Asia dari cengkeraman imperialis dan kolonialis Eropa dan mewujudkan suatu persemakmuran Asia yang bersatu di bawah Jepang.

Kolaborator Jepang yang kemudian juga turut andil dalam propaganda Pan-Asianisme Jepang ini di antaranya adalah Sukarno (Indonesia), Phan Boi Chau (Vietnam), Pangeran Quonde (Vietnam), dan U Ottama (Burma).

Referensi: Kamus Sejarah Indonesia.

Baca Juga

Sumpah Terlarang dan Akhir Dinasti Kerajaan Koto Besar Takluk oleh Belanda
Sumpah Terlarang dan Akhir Dinasti Kerajaan Koto Besar Takluk oleh Belanda
Dari Tragedi Karbala ke Pantai Pariaman: Perjalanan Spiritual Tradisi Tabuik
Dari Tragedi Karbala ke Pantai Pariaman: Perjalanan Spiritual Tradisi Tabuik
Siak Lengih dan Masjid Keramat: Warisan Spiritual yang Mengubah Wajah Kerinci
Siak Lengih dan Masjid Keramat: Warisan Spiritual yang Mengubah Wajah Kerinci
Jejak Imperium Terlupakan: Kisah Kerajaan Melayu yang Menguasai Nusantara Selama 9 Abad
Jejak Imperium Terlupakan: Kisah Kerajaan Melayu yang Menguasai Nusantara Selama 9 Abad
Penelitian DNA Membuktikan Kekerabatan Suku Sakai dengan Minangkabau Pagaruyung
Penelitian DNA Membuktikan Kekerabatan Suku Sakai dengan Minangkabau Pagaruyung
Ketika Islam Menulis Ulang Sejarah Minangkabau: Jejak Spiritual dalam Tambo Kuno
Ketika Islam Menulis Ulang Sejarah Minangkabau: Jejak Spiritual dalam Tambo Kuno