Cekricek.id, Kesehatan - Apakah anda pernah mengalami ketindihan saat sedang tidur. Apalagi jika hal tersebut berlangsung dalam frekuensi yang lumayan sering. Ternyata ada cara untuk mengobati kondisi tersebut. Sebagaimana mengutip dalam unggahan di akun Instagram @BBCIndonesia pada Minggu (21/5/2023).
Sebenarnya istilah tindihan ini bukanlah semata-mata dikaitkan dengan peristiwa-peristiwa gaib. Sebagaimana kepercayaan sebagian dari masyarakat Indonesia. Karena ternyata orang-orang di berbagai penjuru dunia juga mengalami peristiwa ketindihan tersebut, bahkan telah berlangsung sejak dahulu kala.
Jika melihat sejumlah penelitian dari ilmuwan mereka menduga bahwa ketindihan ini merupakan sebuah peristiwa kelumpuhan yang dialami oleh seseorang saat tidur. Hanya saja fenomena tersebut malah sering dikaitkan dengan adanya hal-hal mistis.
Maka dari itu membuat banyak pihak sedikit untuk melakukan penelitian berkaitan dengan ini. Tapi di tahun 2011 lalu seorang psikologis klinis bernama Brian Sharples berupaya untuk melakukan peninjauan terkait dengan tindakan paling komprehensif dengan kondisi tersebut.
Dari 35 studi selama 5 dekade dengan bantuan 36.000 sukarelawan. Ia melakukan penelitian ini secara kolektif. Hasilnya cukup mengejutkan karena sebanyak 8% dari sejumlah orang dewasa mengaku jika mereka pernah mengalami ketindihan.
Ditambah saat itu sebagian dari mereka melihat hal-hal aneh ketika tubuh mengalami kelumpuhan saat tidur. Padahal ini hanyalah sebuah kondisi umum saat otak sudah kembali aktif atau bangun. Tetapi tubuh tetap dianggap lumpuh dalam waktu sementara.
Berdasarkan hasil penelitiannya saat seseorang memasuki fase tidur yang bernama mimpi. Maka otak melumpuhkan otot demi menghentikan fisik dalam melakukan pergerakan.
Cara Mengobatinya
Bagi orang yang pernah mengalami ketindihan apalagi dalam frekuensi berlebih terkadang sering merasa adanya cemas ketika memasuki malam hari. Karena khawatir jika mungkin saja di malam tersebut mereka akan mengalami kondisi yang sama. Sehingga terkadang malah muncul berupa sebuah serangan panic.
Peristiwa ketindihan atau kelumpuhan saat tidur ini masih dalam kategori normal. Tetapi pada kondisi yang jauh lebih serius dapat dijadikan sebagai sebuah tanda narkolepsi. Dimana otak tidak dapat mengatur pola tidur dan bangun sehingga sering tertidur pada waktu tak tepat.
Tetapi sejumlah dokter juga mengungkapkan bahwa kelumpuhan saat tidur atau ketindihan ini mungkin juga terjadi akibat pengaturan tidur seseorang. Misalnya tidak mengatur pola waktu tidur dengan tepat.
Karena waktu tidur yang terpotong-potong jadi solusinya adalah dengan memperbaiki waktu untuk beristirahat. Selain itu hal tersebut juga dapat disebabkan karena posisi seseorang saat berbaring alias terlentang.
Baca Juga: Tips Ala Marshanda, Supaya Tidur Lebih Nyenyak Maka Lakukan Ini
Ini juga dapat berpengaruh pada proses atau kejadian ketindihan. Maka dari itu memang harus memperhatikan posisi yang sekiranya dianggap nyaman ketika tidur.
