Cekricek.id - Dalam upaya mengatasi permasalahan limbah popok bayi yang mencapai 300,000 lembar per menit di seluruh dunia, para ilmuwan dari Karlsruhe Institute of Technology (KIT), Jerman, dan Xi'an Jiaotong University, China, menemukan metode inovatif. Mereka berhasil mengubah bagian penting dari popok bayi menjadi cairan yang dapat didaur ulang hanya dalam waktu lima menit dengan menggunakan cahaya ultraviolet (UV).
Dalam eksperimen ini, para peneliti memfokuskan perhatian pada polimer khusus yang disebut superabsorber, yang memiliki fungsi utama menyerap cairan. Polimer ini tidak hanya terdapat pada popok bayi, tetapi juga pada produk kebersihan dan medis lainnya seperti pembalut.
"Cahaya tersebut memutus rantai yang menghubungkan polimer, sehingga mereka menjadi longgar dan berubah menjadi serat cair dalam air," jelas Pavel Levkin, profesor sistem material multifungsi di KIT dalam laporan penelitian yang dipublikasikan di jurnal ACS Applied Materials & Interfaces. “Metode ini dengan cahaya UV terbukti 200 kali lebih cepat dibandingkan dengan asam,” katanya.
Studi pada tahun 2021 menemukan bahwa asam dapat digunakan untuk memutus rantai polimer sehingga materialnya dapat diuraikan. Namun, proses ini sulit dan mahal, sehingga sekitar dua juta ton superabsorber dibakar atau dibuang ke tempat pembuangan setiap tahunnya.
Dalam proses baru yang dikembangkan, setelah lapisan dalam popok dipotong, mereka direndam dalam air dan disinari dengan lampu UV 1000W. Dalam beberapa menit saja, material tersebut berubah menjadi cairan yang kemudian dapat ditampung.
Cahaya UV sudah dikenal mampu mendegradasi material, namun efek degradasinya dan kecepatannya dapat bervariasi tergantung pada jenis materialnya. Para peneliti menggunakan pengetahuan mereka tentang reaksi cahaya UV untuk mempercepat proses daur ulang superabsorber.
Sisa cairan dari proses daur ulang ini dapat digunakan dalam berbagai cara, termasuk sebagai penambah kekentalan untuk pewarna berbasis air atau sebagai komponen dalam berbagai jenis perekat. Yang terpenting, material ini tidak akan berakhir di tempat pembuangan sampah.
Meskipun superabsorber hanya merupakan bagian dari popok bayi, ini merupakan langkah maju yang signifikan dalam mengatasi masalah polusi plastik. Tim peneliti yakin bahwa proses ini dapat ditingkatkan skala produksinya dengan cukup mudah.
"Ini akan mengurangi pencemaran lingkungan secara signifikan dan berkontribusi pada penggunaan polimer yang lebih berkelanjutan," tutup Levkin.