Memiliki wajah yang cantik, terlihat muda, dan kulit yang mulus merupakan dambaan bagi setiap kaum hawa. Tak ayal, untuk mendapatkan kecantikan di wajah dan tubuh, kaum hawa rela mengeluarkan banyak uang untuk membeli produk kecantikan tersebut.
Namun, pada zaman dahulu, belum ada produk kecantikan yang canggih seperti zaman sekarang. Para wanita di zaman dahulu hanya mengandalkan bahan-bahan tertentu untuk menjaga kecantikannya.
Masalahnya bahan yang digunakan mereka terbilang sangat ekstrem. Bahkan, di antara mereka ada yang menggunakan darah gadis perawan dalam mempertahakan kecantikan yang dimilikinya. Obsesi mereka untuk memiliki wajah yang cantik membuat mereka rela melakukan apapun termasuk membahayakan dirinya sendiri.
Dilansir dari Bolastylo, berikut 5 kisah perempuan dengan perawatan yang bisa dibilang sangat esktrem.
Cleopartra
Ratu Mesir, Cleopartra terkenal dengan kecantikan yang dimilikinya. Cleopartra memanfaatkan susu kedelai untuk dirinya mandi setiap hari sebagai salah satu perawatan kecantikannya. Tidak main-main, sang ratu membutuhkan sekitar 700 kedelai penghasil susu dalam memenuhi kebutuhan mandinya. Susu kedelai ini sendiri memiliki kandungan dengan sifat alpha hydroxy acids, yang berkhasiat dalam menghaluskan kulit serta menunda penuaan dini.
Cleopartra juga mengenakan lipstik yang terbuat dari usus kumbang tumbuk dan dirinya juga meletakkan kotoran buaya bubuk di bawah matanya.
Baca juga: Kisah Harem Dinasti Tiongkok yang Dihuni 20 Ribu Selir
Ratu Skotlandia, Mary
Mary, ratu Skotlandia ini juga memiliki kecantikan yang luar biasa. Rahasia dari kecantikannya tersebut adalah anggur putih atau white wine. Mary menggunakan anggur putih untuk kebutuhan mandinya. Anggur putih sendiri bermanfaat dalam membuat kulit terlihat lebih muda, halus, dan segar.
Permaisuri Wu Zetian
Permaisuri Wu Zetian menjadi perempuan pertama yang memerintah pada masa Dinasti Tang. Permaisuri Wu Zetian juga memiliki perawatan khusus untuk mendapatkan kecantikannya. Wajahnya permaisuri tetap terlihat muda dalam usianya yang menginjak ke-80. Semua itu, didapatkannya dari ramuan khusus yang disebut dengan bubuk peri.
Bubuk peri ini terbuat dari tanaman motherwort China yang dipanen dan disiapkan dengan hati-hati menggunakan air dingin untuk mencuci wajah permaisuri setiap paginya.
Permaisuri Elisabeth I
Permaisuri Elisabeth I merawat kulitnya dengan campuran timbal dan cuka yang disebut sebagai Ceruse Venesia. Campuran timbal dan cuka tersebut dioleskan ke bagian tubuhnya agar kulit permaisuri terlihat putih. Permaisuri Elisabeth I rela meracuni diri sendiri dengan timbal ketika ia terkena cacar pada usia 29 tahun.
Cacar itu meninggalkan bekas luka di seluruh kulitnya. Untuk menutupi bekas luka tersebut, permaisuri Elisabeth I menggunakan produk timbal yang sangat beracun.
Elizabeth Bathory
Elizabeth Bathory memiliki rutinitas kecantikan yang terbilang sangat ekstrem. Bahkan, dirinya dijuluki sebagai The Blood Countess Elizabeth Bathory yang merupakan wanita terkeji karena telah melakukan pembunuhan berantai. Pasalnya, sepajang melakukan perawatan kecantikannya, Elizabeth Bathory tercatat telah membantai dan menyiksa sekitar 650 orang gadis perawan.
Hal itu dilakukannya untuk mendapatkan darah perawan yang digunakan dalam kebutuhan mandinya. Darah perawan ini dipercaya dapat menjaga tubuh tetap cantik abadi dan awet muda.