Cekricek.id - Umat muslim meyakini bahwa Adam adalah manusia pertama yang diciptakan Allah. Untuk mendampinginya lalu Allah menciptakan Hawa dari tulang rusuk Adam. Hal itu dijelaskan banyak ahli tafsir. Salah satunya, Ibnu Katsir.
Ibnu Katsir, dalam Tafsir al-Qur’an al-‘Adhim menjelaskan wa khalaqa minha zaujaha (yang telah menciptakan darinya istrinya), yaitu Hawa ‘alaiha salam yang diciptakan dari tulang rusuk Nabi Adam yang sebelah kiri bagian belakang, saat Adam lagi tidur. Ketika bangun sontak ia kaget setelah melihat Hawa, lantas seketika itu Adam menyukainya, begitupun dengan Hawa juga menyukai Adam.
Lalu, bagaimana proses penciptaan itu menurut pemahaman sains?
Seorang penulis yang fokus dalam kajian Islam dalam sudut pandang sains, Agus Mustofa, berupaya menjelaskan berkaitan hal itu dalam tayangan di channel YouTube pribadinya. Berikut ulasannya dikutip Cekricek.id, Minggu (16/10/2022).
Agus Mustofa berupaya menafsikan surat An-nisa Ayat 1, mengenai proses penciptaan manusia.
“Pada salah satu ayat dalam Al-Qur’an, menjelaskan jika manusia ini diciptakan dari satu lalu menciptakan pasangannya. Baru kemudian dari adanya pasangan tersebut mengembangbiakkan laki-laki dan perempuan menjadi lebih banyak,” ucapnya.
Menurutnya, ada tiga informasi penting yang disampaikan oleh Allah dalam surat itu, yaitu Allah tidak mengarah kepada penciptaan nabi Adam melainkan dari satu diri berupa stem cell.
Penggambaran dalam Alquran, Adam dan Hawa bisa saja dilahirkan secara kembar, begitu kata Agus Mustofa, dalam ulasannya.
Ia menjelaskan bahwa Adam dan hawa itu "diciptakan" dalam rahim. Bukan di luar rahim seperti yang dibayangkan banyak orang.
“Adam mungkin disebut sebagai manusia pertama namun dalam versi modern atau homo sapiens. Karena sejatinya ia juga berada dalam kandungan atau rahim dari sosok makhluk hidup lainnya,” tegasnya.
Ia menyimpulkan Adam dan Hawa ini lahir dari dari kelompok makhluk dengan sebutan Homo Erectus. Yaitu kelompok manusia yang punya peradaban yang jauh lebih kuno atau purba dari segi bahasa.
Jika berbicara dalam perspektif Islam mungkin hal ini juga singkatnya hampir mirip dengan teori evolusi Darwin. Bahwasanya Adam masuk dalam kelompok manusia pertama yang cerdas karena adanya evolusi genetik.
Menurut Agus Mustofa, semua hal tersebut juga bisa dilihat buktinya berdasarkan bentuk fosil sekaligus juga DNA. Dari berbagai aspek, homo sapiens yang lebih cerdas ini punya banyak kesamaan dengan homo erectus.
Namun yang menjadi pembeda antara homo sapiens dan juga Homo Erectus ini adalah dari segi volume otak. Karena lebih memiliki peradaban dan lebih cerdas.
Maka jika digambarkan secara umum berarti surah ini menjelaskan dari satu diri ini muncul sepasang yang mengarah laki-laki dan perempuan.
Jadi ayat ini, menurut dia, menggambarkan jika Adam dan Allah itu tercipta dari satu diri atau sel tunggal atau sel induk yang bisa membelah, berpasangan. Atau memunculkan proses pembuahan di dalam rahim sehingga memunculkan seluruh manusia.
Hawa dari Tulang Rusuk Adam
Agus Mustofa berpendapat, sangat tidak logis jika selama ini pemahaman awan, seolah-olah penciptaan Hawa digambarkan dari tempat penyimpanan di bagian rusuk Adam. Atau yang digambarkan sebagai penciptaan tulang rusuk.
“jika membaca hadis, disampaikan oleh imam Bukhari dan muslim berkaitan dengan penciptaan Hawa, berasal dari tulang rusuk,” lanjutnya.
Salah satu hadis menyebutkan bahwa kita (pria) diminta untuk bersikap baik kepada wanita karena wanita diciptakan dari tulang rusuk. “Jika diluruskan dengan keras maka akan patah. Sebaliknya jika dibiarkan akan selalu bengkok karena itu bersikaplah yang baik kepada wanita hadits riwayat Bukhari 3331,” katanya.
Dengan hal tersebut menyebutkan jika wanita terbuat dari tulang rusuk tetapi tidak menyatakan jika wanita yang dimaksudkan ini adalah hawa. Atau juga wanita lainnya malah hanya menggambarkan secara umum.
Sementara hadis berikutnya, memberi gambaran jika wanita itu ibaratkan tulang rusuk. Jika diperlakukan secara baik maka dapat dekat dengannya tetapi jika terlalu keras maka terdapat kebengkokan, berdasar hadis Bukhari 3366.
“Keduanya ini sebenarnya memiliki cerita yang sama tetapi substansi sangat berbeda,” simpulnya.
Baca juga: Benarkah Ada Makhluk Hidup di Galaksi Lain Selain di Bumi?
Pada hadis kedua ini hanya menggambarkan jika wanita ibaratkan tulang rusuk pria yang berbentuk bengkok. Disimpulkan, dengan pemaparan ini membantah berbagai spekulasi penciptaan Hawa dari tulang rusuk Nabi Adam.