Aksara Aneh Ditemukan di Pulau Alaska, Mungkinkah Peninggalan Alien?

Misteri Isi Inskripsi yang Ditemukan di Pulau Alaska, Aksara yang Tidak Dikenal Hingga Kini

Inskripsi pada tablet kayu yang ditemukan di pulau Alaska. [Foto: Istimewa]

Cekricek.id - Sebuah tablet kayu bertuliskan aksara Rongorongo yang belum terurai dari Rapa Nui atau Pulau Paskah berasal dari abad ke-15, ratusan tahun sebelum kedatangan orang Eropa pada abad ke-18. Temuan ini memperkuat asumsi bahwa aksara pulau terpencil tersebut adalah salah satu dari sedikit sistem penulisan di dunia yang dikembangkan secara independen.

Hasil penelitian yang dimuat dalam jurnal Scientific Reports edisi 2 Februari 2023 itu menyebutkan bahwa kayu tablet Rongorongo yang disimpan di koleksi kongregasi biarawati Katolik di Roma berasal dari pohon yang ditebang pada 1493 hingga 1509. Penemuan tersebut jauh mendahului catatan sejarah tentang kapal Eropa pertama yang singgah di Pulau Paskah pada 1722.

Penulis utama penelitian Silvia Ferrara yang merupakan pakar filologi di Universitas Bologna Italia mengatakan hasil tersebut semakin menegaskan Rongorongo diciptakan secara mandiri oleh penduduk asli Pulau Paskah.

Menurutnya, jika sistem penulisan itu dipinjam dari budaya luar, maka akan ada banyak kesamaan dengan abjad atau huruf yang digunakan bangsa Eropa.

“Secara historis, jika Anda meminjam sistem penulisan, maka Anda harus menjaganya sedekat mungkin dengan aslinya,” ujarnya.

Mesin tulis Rongorongo yang rumit terlihat sangat berbeda dengan huruf-huruf Eropa lainnya. Setidaknya ada 400 varian Rongorongo yang berbeda di antara sekitar 15 ribu karakter yang tersisa. Tak satu pun punya kemiripan dengan sistem penulisan yang diketahui di dunia.

Analisis pada sampel kayu tablet juga menunjukkan bahwa bahan tersebut berasal dari spesies pohon non-asli Pulau Paskah. Diduga, itu adalah sepotong kayu apung yang hanyut ke pulau.

Selama ini banyak ahli yang gagal mengartikan bahasa Rongorongo. Mereka hanya bisa mengenali sekitar 15 ribu karakter tanpa tahu maknanya. Namun penelitian terbaru ini diyakini memberi jejak baru untuk membongkar misteri sistem penulisan unik di Pulau Paskah tersebut.

"Saya sebenarnya percaya bahwa rongorongo adalah salah satu dari sedikit penemuan tulisan independen dalam sejarah manusia, seperti tulisan bangsa Sumeria, Mesir, dan Tiongkok,” kata Rafal Wieczorek, seorang ahli kimia dari Universitas Warsawa.

Baca juga: Menakjubkan! 13 Penemuan Karya Seni Purba, 2 di Indonesia Berusia 540 Ribu Tahun

Pulau Paskah atau Rapa Nui memiliki banyak misteri arkeologis, termasuk patung batu raksasa berkepala manusia (moai) yang tersebar di penjuru pulau. Pulau vulkanik seluas 163 kilometer persegi itu terletak di Samudra Pasifik bagian timur sekitar 3.700 kilometer dari pantai Chili. Diperkirakan pertama kali dihuni manusia pada 1150 hingga 1200 Masehi.

Baca Berita Riau Hari Ini setiap hari di Channel Cekricek.id.

Tag:

Baca Juga

Mengapa Orang Melayu Medan Tidak Menganggap Melayu Malaysia Sebagai Saudara?
Mengapa Orang Melayu Medan Tidak Menganggap Melayu Malaysia Sebagai Saudara?
Dari Tragedi Karbala ke Pantai Pariaman: Perjalanan Spiritual Tradisi Tabuik
Dari Tragedi Karbala ke Pantai Pariaman: Perjalanan Spiritual Tradisi Tabuik
Butiran Kaca Bulan Ungkap Aktivitas Geologis 3,6 Miliar Tahun Lalu
Butiran Kaca Bulan Ungkap Aktivitas Geologis 3,6 Miliar Tahun Lalu
Harta karun Viking berusia 1.000 tahun ditemukan di Jerman dengan liontin misterius dan 200 artefak berharga
Temuan Harta Karun Viking Berusia 1.000 Tahun Ungkap Liontin Misterius
Misteri Gulungan Laut Mati: Naskah Kuno 2.000 Tahun dari Gua Qumran
Misteri Gulungan Laut Mati: Naskah Kuno 2.000 Tahun dari Gua Qumran
Krikil roda berusia 12.000 tahun berbentuk donat yang ditemukan di situs arkeologi Nahal Ein Gev II, Israel Utara, diduga menjadi bukti asal usul roda tertua di dunia
Roda Tertua di Dunia Ditemukan di Israel, Berusia 12.000 Tahun