Berita terkini, terbaru, dan berita pilihan hari ini: Quraish Shihab menjawab perihal apakah seseorang boleh percaya ramalan.
Cekricek.id - Berbicara perihal ramalan, hal ini terkadang tanpa sadar pernah dilakukan atau pun dialami oleh seseorang. Misalnya saja, ketika seseorang bermimpi giginya copot. Pasalnya kata orang hal itu merupakan pertanda buruk.
Ada musibah yang akan menimpa orang tersebut. Itulah salah satu ramalan yang kadang dipercayai manusia tanpa ia sadari.
Lebih jauh lagi, dengan adanya ramalan, seseorang pasalnya dapat merencanakan sesuatu yang lebih efektif dan efisien. Ramalan juga dapat membantu seseorang dalam mengambil keputusan.
Sementara, dalam agama Islam, apakah boleh kita percaya soal ramalan?
Penjelasana Quraish Shihab Tentang Ramalan
Dilansir dari channel youtube Najwa Shihab, inilah penjelasan Quraish Shihab soal ramalan apakah boleh kita mempercayainya atau tidak.
Menurut Quraish Shihab, ramalan itu berkaitan dengan sesuatu yang tidak nyata atau gaib. Gaib itu sendiri terbagi menjadi dua, yaitu gaib hakiki (mutlak) dan ghaib nisbi. Gaib hakiki, hanya Tuhan yang tahu, seperti kiamat. Tak ada satu umat pun, bahkan nabi yang tahu kapan akan terjadinya kiamat.
Sedangkan gaib nisbi bersifat relatif. Tidak semua orang mengetahui, sementara ada sebagian yang mengetahuinya. Gaib nisbi inilah yang kerap jadi ramalan-ramalan manusia dalam kehidupannya sehari-hari.
Pasalnya, ghaib nisbi ini kerap jadi ramalan lantaran ada indikatornya. Salah satunya ilmu Futuralogi, yaitu ilmu yang membahas tentang masa depan. Ilmu ini termasuk ke dalam ramalan, namun tetap berlandaskan indikator yang ada. Sehingga ilmu ini boleh dipelajari seseorang.
Sementara, dari segi agama, nabi berkata "Ada dari umatku Muhaddatsun" yaitu seseorang yang memiliki kemampuan untuk lebih dulu melihat sesuatu yang akan terjadi. Sesuatu yang disampaikan di dalam diri seseorang yang dirasakannya benar.
Hal tersebut berhubungan dengan firasat seseorang. Kendati demikian, nabi mengingatkan pada umatnya bahwa kemampuan berfirasat tidak boleh disalah gunakan atau pun salah artikan.
"Hati-hati dari firasat"
Quraish Shihab menegaskan bahwa kita tidak boleh percaya (ramalan) kecuali yang disampaikan Alquran dan nabi Muhammad SAW.
Nabi memberikan berita ghaib bahwa nanti akan ada hari kiamat, seperti akan keluarnya Dajjal di hari kiamat. Hal tersebut tentunya wajib dipercayai umat Islam.
Sementara ramalan yang disampaikan manusia kepada orang-orang yang diberikan kemampuan untuk membaca masa depan, tidak boleh dipercaya. Kendati peristiwa tersebut persis sama dengan apa yang akan terjadi, hal itu pasalnya hanyalah sebuah kebetulan.
Quraish Shihab menegaskan bahwa kita harus percaya dengan adanya gaib. Gaib merupakan pembeda manusia dengan binatang. Binatang hanya menjangkau informasi dengan pancaindra. Sedangkan manusia lebih dari pada pancaindranya.
Baca juga: Quraish Shihab Sebut Idul Fitri Sebenarnya Bukanlah Hari Kemenangan
Dengan percaya gaib manusia akan merasa bahwa wujud jauh lebih luas dari apa yang terjangkau oleh pancaindra dan alat-alat yang membantu pancaindra sehingga wawasan dan pemahamannya lebih luas.
Quraish Shihab lantas menegaskan bahwa gaib yang dipercaya hendaknya yang rasional dan suprarasional. Yaitu gaib yang dijelaskan oleh agama dan dikukuhkan oleh nalar (ilmu pengetahuan).