Hukum bagi wanita yang memtok mahar terlalu mahal kepada calon suami menurut Ustaz Abdul Somad, Minggu (21/8/2022).
Cekricek.id - Salah satu syarat yang harus dipenuhi seorang pria saat akan menikahi seorang wanita ialah mahar.
Mahar merupakan barang pertama yang diberikan oleh seorang pria kepada wanita setelah resmi menjadi pasangan suami istri.
Soal mahar, tidak ada patokan tersendiri di dalam Islam. Mahar yang diberikan calon suami kepada calon istrinya saat menikah tergantung kesanggupan suami dan jga tergantung permintaan istri.
Mahar terkadang ada yang diminta oleh kaum wanita, namun ada juga yang diberi langsung oleh kaum pria dengan kesanggupan pria tersebut.
Patokan mahar itu sendiri sangat berbeda-beda. Mulai dari yang terendah hingga dengan harga yang fantastis. Seperti mahar yang pernah viral di media sosial.
Ada yang maharnya viral karena terlalu murah, misalnya mahar sepasang sandal jepit, ada juga yang seperangkat alat salat. Namun, ada juga dengan jumlah yang fantastis, misalnya sebuah rumah mewah atau uang miliaran rupiah juga ada dalam mahar yang diberikan oleh pengantin.
Kendati harga atau patokan perihal mahar ini tidak menentu. Namun, terkadang sebagain orang juga mematok harga pada mahar saat pernikahan. Pasalnya, ada yang beranggapan dari mahar seseorang dapat menilai pertimbangan soal perekonomian pasangannya.
Bahkan ada juga di antara wanita yang sebelum mantan dinikahi oleh prianya harus mematok mahar terlebih dahulu. Pasalnya, ada harga diri yang dipertaruhkan oleh seorang wanita di dalam mahar yang akan disebutkan di dalam pernikahan. Sehingga sebagian orang terkadang sebelum menikah juga mamtok harga mahar kepada calon suaminya.
Lantas, di dalam Islam sendiri apakah boleh mematok mahar pada calon suaminya? Dan apakah hukum mematok mahar mahal pada calon suami sebelum menikah?
Inilah penjelasan ustaz Abdul Soma perihal mahar yang dipatok terlalu mahal oleh calon istri kepada calon suaminya yang dilansir dari akun Tiktok @RezhaSiregar, pada Minggu (21/8/2022).
"Apa hubungannya mematok mahar mahal untuk menikah?" ujar ustaz Abdul Somad membacakan pertanyaan dari salah seorang jamaah.
Menurut UAS, mahar yang baik itu ialah mahar yang disanggupi oleh pria. Yaitu mahar yang tidak memberatkan pria dan jga tidak merendahkan calon istrinya saat pelafalan ijab kabul yang didengar oleh banyak orang.
Kendati demikian, UAS mengajurkan mahar yang baik itu ialah mahar yang paling murah.
"Sabaik-baik perempuan yang paling murah maharnya, jangan sampai nanti anak muda unjuk rasa bawa baleho, turunkan harga mahar, turunkan harga mahar," jawab sang ustaz sembari bercanda.
UAS kembali menjelaskan bahwa mahar yang baik ialah mahar yang murah sehingga hal tersebut menurut sang ustaz dapat meminimalisi terjadinya perzinaan.
Baca Juga: Dideportasi dari Singapura, Ustaz Abdul Somad: Saya Ditahan Tanpa Ada Penjelasan
"Kalau harga mahar melambung, maka zina akan menebar. Bapak-bapak yang punya anak gaduis tolong kau turunkan harga mahar," pinta UAS pula.