Cekricek.id, Portal Islam - Ustaz Adi Hidayat dengan blak-blakan menjelaskan terkait dengan bagaimana cara mengatasi keadaan futur. Tentunya hal tersebut dilihat dari ajaran Islam yang telah berlaku secara umum. Sebagaimana yang diungkapkannya dalam tayangan di channel YouTube pribadinya mengutip pada Minggu (29/1/2023).
Tentu dirinya terlebih dahulu menjelaskan berkaitan dengan pengertian atau future. Dimana hal tersebut bisa diartikan sebagai kondisi menurunnya atau lemahnya iman dari nilai-nilai kebaikan.
Atau lunturnya sifat atau keinginan dalam berbuat kebaikan terutamanya dari segi ibadah. Misalnya seseorang yang dulunya begitu sering menjalani berbagai ibadah wajib dan sunnah. Tetapi tiba-tiba ada sebuah kondisi yang membuat amal yang biasa dirinya lakukan tersebut menurun.
Bahkan dalam keadaan justru tidak lagi menjalani ibadah-ibadah sunnah. Sebenarnya ustaz Adi Hidayat menjelaskan ada langkah yang mudah untuk mengatasi keadaan tersebut. Yaitu semuanya ini berawal dari hati yang bermasalah karena akan berdampak pada bagian pikiran.
Serta berpengaruh langsung pada tindakan yang dilakukan oleh seseorang. Maka untuk itu apabila sedang lemah iman atau keadaan kultur ini terjadi maka seseorang harus menentramkan pada bagian hati. Baru kemudian akan berpengaruh baik untuk otak yang digunakan sebagai berpikir dan memerintah berbagai anggota tubuh. Hingga terjadinya gerakan atau tindakan.
Mengatasi Perilaku Futur
Karena secara umum perilaku future ini bisa ditandai dengan seseorang yang justru lebih cenderung pada urusan dunia. Serta tidak menaati berbagai petunjuk yang telah dijelaskan Allah. Berkaitan dengan ibadah sehingga ada rasa tidak seimbang dalam hidupnya.
Maka untuk itu tempatkan dulu berkaitan dengan qada dan qadarnya lalu luruskan ikhtiar untuk dapat menemukan titik keseimbangan tersebut. Karena urusan ini tidak hanya berkaitan dengan perasaan kesenangan dunia saja. Atau berkaitan dengan hal-hal dunia yang telah dicapai tetapi juga ketenangan batin yang wajib untuk diingat.
Selain itu juga dapat dilakukan dengan merasa segala pemberian Allah ini cukup bukan berarti kurang. Karena sebenarnya tidak ada sesuatu yang dianggap kekurangan berdasarkan pemberian Allah.
Baca Juga: Apa yang Harus Dilakukan Mengatasi Islamophobia?
Asalkan seseorang tersebut pandai untuk bersyukur. Sehingga jika keadaan tersebut telah teratasi maka saat mendapatkan rezeki yang dalam jumlah lebih banyak pun dirinya tahu bagaimana cara untuk manajemennya karena telah beranjak dari pengalaman.