Berapa Kecepatan Peluru? Inilah Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya

Pelajari tentang kecepatan peluru, faktor-faktor yang mempengaruhinya, dan bagaimana peluru berperilaku saat melintasi udara. Dapatkan wawasan mendalam dari para ahli ballistik.

Ilustrasi. [Canva]

Pelajari tentang kecepatan peluru, faktor-faktor yang mempengaruhinya, dan bagaimana peluru berperilaku saat melintasi udara. Dapatkan wawasan mendalam dari para ahli ballistik.

Cekricek.id - Sebagai simbol kecepatan, peluru seringkali menjadi perbandingan dalam berbagai konteks, mulai dari kecepatan Superman hingga kereta "bullet". Namun, seberapa cepatkah peluru sebenarnya bergerak?

Kecepatan peluru saat ditembakkan dari senjata tergantung pada banyak faktor. Faktor-faktor ini dapat dikelompokkan menjadi ballistik internal, yang mencakup jenis propelan, berat peluru, serta bentuk dan panjang laras senjata; dan ballistik eksternal, yang melibatkan pengaruh angin, gravitasi, dan lintasan terhadap peluru saat melintasi udara. Kedua kategori ini kemudian berkontribusi pada ballistik terminal, yang menjelaskan perilaku peluru saat mengenai target.

Menurut Michael Haag, seorang ilmuwan forensik dan pendiri Forensic Science Consultants, istilah "peluru" sebenarnya hanya merujuk pada bagian kecil dari seluruh kartrid. Amunisi terdiri dari primer yang menyalakan propelan saat dipukul oleh firing pin senjata.

Penyalaan ini menciptakan tekanan yang mendorong peluru ke depan. Sebagian besar peluru dibuat dari logam berat seperti timah yang dilapisi oleh kuningan atau tembaga.

Massa dari peluru membantu mempertahankan momentumnya. Sebagai analogi, Haag sering membandingkan melempar bola pingpong dengan bola golf.

Kedua bola tersebut dilempar dengan kecepatan yang sama, namun bola golf yang memiliki massa lebih besar akan melaju lebih jauh.

Proses pembakaran serbuk mesiu di dalam senjata terjadi dengan sangat cepat, menghasilkan gas yang mendorong peluru melalui laras. "Ini benar-benar keajaiban teknik kimia," ujar Haag.

Stephanie Walcott, ilmuwan forensik di Virginia Commonwealth University, menambahkan bahwa laras senjata memainkan peran penting dalam menentukan kecepatan peluru.

Senjata dengan laras yang lebih panjang cenderung menghasilkan tembakan yang lebih cepat. Hal ini disebabkan oleh jarak yang lebih panjang bagi gas untuk membangun kecepatan, sehingga peluru keluar dengan kecepatan yang lebih tinggi.

Rifle, karena dirancang untuk jarak jauh, cenderung menghasilkan kecepatan tertinggi. Peluru dari rifle dirancang untuk aerodinamika, membuatnya lebih panjang, ramping, dan berat dibandingkan dengan peluru pistol. Produsen senjata terkadang menambahkan alur spiral di dalam laras untuk membuat peluru berputar, stabilkan lintasannya.

Peluru rifle seperti Remington 223 dapat mencapai kecepatan hingga 4,390 km/jam, sedangkan peluru dari pistol 9mm Luger berkecepatan hingga 2,200 km/jam. Senjata seperti AK-47, meskipun tidak lebih cepat dari rifle lainnya, memiliki kemampuan menembak otomatis hingga 600 peluru per menit.

Namun, begitu peluru meninggalkan laras, ia mulai melambat. Faktor-faktor seperti hambatan udara dan gravitasi mempengaruhi lintasannya. Walcott menjelaskan bahwa peluru akan terus melaju lurus untuk beberapa saat sebelum akhirnya mulai jatuh dan dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya.

Dalam dunia ballistik, koefisien ballistik dari peluru menentukan kemampuannya untuk mengatasi hambatan udara. Semakin tinggi koefisien ballistik, semakin efisien peluru melintasi udara.

Dengan pemahaman mendalam tentang kecepatan dan perilaku peluru, kita dapat lebih menghargai keajaiban teknik dan sains yang terlibat dalam senjata api modern.

Baca Juga

Misteri Jutaan Lubang yang Ditemukan di Dasar Laut Utara Terungkap, Ternyata Ini Penyebabnya!
Misteri Jutaan Lubang yang Ditemukan di Dasar Laut Utara Terungkap, Ternyata Ini Penyebabnya!
Cekricek.id - Penelitian Mengungkap Kera Mengenali Teman Lama
Penelitian Mengungkap Kera Mengenali Teman Lama
Cekricek.id - Bagaimana Alga Menjadi Cikal Bakal Keanekaragaman Tumbuhan Selama 600 Juta Tahun
Bagaimana Alga Menjadi Cikal Bakal Keanekaragaman Tumbuhan Selama 600 Juta Tahun
Cekricek.id - Peneliti Mengungkap Manusia dan Neanderthal Menikah Sekitar 250 Ribu Tahun Silam
Peneliti Mengungkap Manusia dan Neanderthal Menikah Sekitar 250 Ribu Tahun Silam
Cekricek.id - Ditemukan Es Superionik, Cuma Bisa Meleleh pada Suhu Ekstrem
Ditemukan Es Superionik, Cuma Bisa Meleleh pada Suhu Ekstrem
Ternyata Hewan Betina Punya Cara Unik Memilih Pasangan
Ternyata Hewan Betina Punya Cara Unik Memilih Pasangan