Bolehkah Jasad Manusia Dijadikan Pupuk Kompos untuk Tanaman?

Cekricek.id - Mungkin masih banyak orang yang bertanya-tanya apakah jasad manusia boleh dijadikan sebagai pupuk kompos untuk tanaman

Ilustrasi Penguburan Jenazah [Canva]

Cekricek.id - Mungkin masih banyak orang yang bertanya-tanya apakah jasad manusia boleh dijadikan sebagai pupuk kompos untuk tanaman. Apalagi mengingat jika hal tersebut bahkan kini telah dilegalkan oleh beberapa wilayah di sejumlah Negara. Termasuk hal yang di daerah Washington DC.

Pada kabar yang rilis pada 21 mei 2021 lalu, jika negara tersebut kini telah meninggalkan penggunaan jenazah sebagai kompos. Bahkan kini hal tersebut juga telah dijadikan sebagai suatu industri.

Tentunya juga mengacu pada keuntungan sekaligus juga untuk kelestarian lingkungan. Mengingat jika manusia sendiri dikabarkan diciptakan dari alam yaitu tanah serta akan kembali kepada tanah ketika dikebumikan.

Sementara jika dikuburkan otomatis memerlukan lahan sebagai tempat penguburan yang lebih banyak. Sedangkan populasi manusia selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya yang mengakibatkan kekurangan lahan untuk berbagai kegiatan.

Tetapi hal ini bagaimana jika dikaitkan dengan kajian secara agama. Kemudian hal tersebut dibahas secara singkat seorang penulis, Agus Mustofa, dalam tayangan di channel YouTube pribadinya dikutip Minggu (6/11/2022).

Agus Mustofa menjelaskan sebenarnya hal tersebut diperbolehkan. Tetapi bukan dalam artian seperti halnya yang dilakukan seperti bisnis di Amerika sana. Dikarenakan Islam tetap menghormati seorang jenazah walau telah meninggal dunia.

“Sebetulnya yang diajarkan Islam kan kembali ke tanah cuma kan tanahnya kan di kuburan sana bukan di halaman rumah atau seperti apa,” ucap Agus Mustofa.

Tujuan daripada penguburan seorang jenazah sendiri memang memiliki banyak manfaat. Termasuk di antaranya adalah untuk menjaga kesuburan tanah.

Bolehkah Demikian?

Image Attachment
Ilustrasi Pemakaman [Canva]

Dikarenakan jasad daripada seseorang yang telah meninggal dunia nantinya akan terurai secara sendirinya dalam proses alamiah. Tetapi bukan dalam artian ikut campur tangan manusia.

“Sebenarnya boleh saja sih jika ditanam di perkebunan tetapi kan ada etika dalam memproses jenazah ketika dimakamkan.”

Berbeda halnya jika melakukan proses penguburan tersebut dengan bantuan sejumlah usaha manusia. Berupa pembakaran atau juga lainnya, karena tidak belum diketahui bagaimana proses yang dilakukan untuk jasad manusia dijadikan sebagai kompos ini. Apakah ingin dibakar atau lainnya sebagai kompos untuk tanaman.

“Kalau ajaran Islam itu dihormati peraturan derajat kemanusiaan. Bahkan Islam tidak setuju untuk dibakar karena merusak struktur molekul organ,” lanjutnya.  

Baca juga: Gelas Antik dengan Simbol Islam Ditemukan di Kastil Caerlaverock Skotlandia

Hal ini diambil contoh oleh Agus Mustafa bahwasanya adanya ketidak tegaan yang dirasakan oleh seseorang. Jika menggunakan tubuh manusia untuk berbagai keperluan lain. Jangankan tubuh secara utuh bahkan untuk hal-hal kecil saja rasanya sudah kurang sepantasnya untuk dilakukan.

Baca Juga

Berita Riau Hari Ini: 34.271 Warga Riau Hafidz Al-Quran Berkat Program Satu Guru Hafidz Satu Desa
34.271 Warga Riau Hafidz Al-Quran Berkat Program Satu Guru Hafidz Satu Desa
Bayar Zakat Fitrah Online, Sahkah? Ini Penjelasannya!
Bayar Zakat Fitrah Online, Sahkah? Ini Penjelasannya!
Berita Riau Hari Ini: Pembayaran Zakat, Infak, dan Sedekah di Riau Bisa Pakai QRIS
Pembayaran Zakat, Infak, dan Sedekah di Riau Bisa Pakai QRIS
Cekricek.id - KazanForum 2024: Jendela Baru Pasar Halal Rusia ke Dunia
KazanForum 2024: Jendela Baru Pasar Halal Rusia ke Dunia
Cekricek.id - Mengungkap Teka-teki Yajauj Majuj dalam Lintas Budaya
Mengungkap Teka-teki Yajuj Majuj dalam Lintas Budaya
Mengapa Beberapa Negara Islam Memilih Tidak Merayakan Maulid Nabi?
Mengapa Beberapa Negara Islam Memilih Tidak Merayakan Maulid Nabi?