BPBD Agam mengingatkan warga terkait potensi bencana di daerah rawan. Kejadian tragis di beberapa nagari menegaskan pentingnya kesadaran dan kewaspadaan.
Cekricek.id, Agam - Kepala Pelaksana BPBD Agam, Bambang Warsito, mengajak masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana, khususnya di daerah sekitar perairan, zona banjir, dan area berisiko longsor. Pernyataan ini dikeluarkan menyusul serangkaian insiden tragis yang terjadi di beberapa wilayah di Kecamatan Tanjung Raya, IV Koto, dan Tanjung Raya, Agam.
Pada 13 Juli 2023, tragedi menimpa di Jorong Sigiran, Nagari Tanjung Sani, Kecamatan Tanjung Raya, di mana dua warga tewas akibat longsor. Tak lama setelahnya, tepatnya pada 31 Juli 2023, ditemukan korban lainnya, Harmes S Nator (23), seorang mahasiswa dari Bukittinggi, dengan kondisi tak bernyawa di tepi Danau Maninjau.
Kejadian menyedihkan kembali terjadi pada 5 Agustus 2023 di Nagari Sungai Landia, Kecamatan IV Koto. Alfaro Gifarel (10) terseret arus Sungai Landia yang mendadak deras saat ia sedang bermain. Sayangnya, Alfaro ditemukan telah meninggal dunia sejauh 5 KM dari lokasi awal di Nagari Panta, Kecamatan Matur. Selanjutnya, pada 13 Agustus 2023, seorang anak perempuan berusia 10 tahun, Amanda, juga menjadi korban arus kuat di Batang Tiku, Jorong Durian Kapeh Darussalam, Kecamatan Tanjung Mutiara.
Menanggapi rentetan peristiwa tersebut, Bambang Warsito menyerukan, "Mengingat insiden-insiden tragis yang telah terjadi, kami menghimbau keluarga dan warga Kabupaten Agam untuk selalu berhati-hati. Penting bagi orang tua untuk selalu mendampingi dan mengawasi anak-anak saat berada di sungai, danau, atau area yang pernah terkena banjir dan longsor. Kondisi cuaca saat ini sangat tidak menentu dengan intensitas hujan yang tinggi, sehingga kita harus selalu waspada."
Temukan berita Agam terbaru hari ini dan terkini seputar peristiwa, politik, hukum, kriminal, budaya, sejarah, hiburan, dan gaya hidup hanya di Cekricek.id.