Cekricek.id - Sebuah video asusila berdurasi 16 menit viral di media sosial. Dalam video yang viral itu terdapat seorang wanita mengenakan baju kebaya berwarna merah. Wanita berkebaya merah itu muncul di kamar-kamar hotel tamu penyewa kamar.

Wanita tersebut diketahui merupakan resepsionis di hotel itu. Wanita itu bekerja untuk memberikan pelayanan kepada tamu hotel. Lantaran sebagai resepsionis ia pun memberikan beberapa hal pada tamu yang menginap di sana.

Dalam video yang beredar tersebut, mulanya si pelayan berkebaya merah itu mengetuk pintu tamu kamar hotel. Lalu ia pun membawa sebuah asbak rokok untuk keperluan tamu. Lalu wanita yang identitasnya kini masih dicari itu, tampak memberikan sebuah asbak rokok pada tamu. Namun anehnya saat memberikan asbak rokok, si pelayanan dalam keadaan mata yang tertutup.

"Misi pak.. Pak, ini asbaknya. Apa saya taro dulu ya pak?" tawar di pelayan pula pada bapak yang ada di kamar hotel tersebut.

Dalam kondisi demikian, ia pun memberikan asbak tersebut pada tamu. Setelah asbak rokok itu diberikan pada tamu, wanita berkebaya merah itu malah melanjutkan ke beberapa hal lain. Dalam video yang beredar, ia seperti berbicara sesuatu pada sang tamu hingga membuatnya masuk ke dalam kamar tamu tersebut.

Video tersebut viral sejak beberapa hari yang lalu. Masih banyak netizen yang mencari keberadaan link video wanita kebaya merah yang viral di Tiktok itu dengan durasi 16 menit.

Beberapa potongan video wanita itu pun kini viral di media sosial yang manuai berbagai komentar warganet. Sejumlah warganet bertanya-tanya mengapa si pelayan sampai menutup matanya saat mengantar asbak ke tamu hotel yang masih belum diketahui itu tempatnya.

"Mata kenapa ditutup," tanya salah seorang warganet.

"Video nya bukan ini aja, yang lain sudah ada yang lebih dulu," tulis akun @kenzo**** berkomentar.

"Disetting kali emang mau bikin video begituan," timpal yang lainnya lagi.

Wanita Berkabaya Merah dengan Mata Ditutup

Sementara itu, publik sempat dihebohkan dengan pakaian wanita yang diduga peristiwa tersebut terjadi di Bali. Namun, saat dikonfirmasi pihak kepolisian memastikan bahwa tempat kejadian itu bukanlah di Bali.

"Dari hasil profiling dari kasus, menyampaikan bahwa video itu diduga tidak dilakukan di Bali, hasil profilingnya. Ya meskipun memakai pakaian adat seperti Bali. Pakaian adat itu kan banyak juga yang seperti itu. Jadi bukan dari wilayah Bali," tegasnya.

Kendati demikian, pihak Kapolda mengatakan bahwa akan menyelidiki lebh lanjut soal video yang telah viral dan hebohkan jagat maya itu.

"Tapi tetap kita akan melakukan penyelidikan," tambahnya.

Polda Bali, Kombes Pol Stefanus Satake Bayu secara bersama-sama dengan tim melakukan penyelidikan dan sudah diambil kesimpulan bahwa peristiwa tersebut tidak terjadi di Bali.