Cadangan Helium Terbesar Ditemukan di Minnesota, Amerika

Cadangan Helium Terbesar Ditemukan di Minnesota, Amerika

Ilustrasi. [Foto: Canva]

Cekricek.id - Sebuah perusahaan eksplorasi sumber daya alam menemukan cadangan helium terbesar di Minnesota, Amerika Utara. Temuan ini memberi harapan baru dalam memenuhi permintaan global yang terus meningkat untuk gas mulia yang langka ini.

Pulsar Helium, Inc., sebuah perusahaan eksplorasi helium, mengoperasikan rig pengeboran di dekat Babbitt, Minnesota, yang terletak di distrik pertambangan bijih besi Iron Range. Setelah proses pengeboran, perusahaan mengonfirmasi penemuan besar pada kedalaman 2.200 kaki (670 meter) pada 28 Februari lalu.

Thomas Abraham-James, Presiden dan CEO Pulsar Helium, menyatakan antusiasme atas penemuan ini. "Ini adalah hasil yang luar biasa. Ini adalah hari besar bagi eksplorasi helium, yang mengonfirmasi penemuan asli di yurisdiksi baru Minnesota," ungkapnya dalam sebuah pernyataan.

Konsentrasi helium yang terukur dari reservoir tersebut mencapai 12,4%, jauh melampaui ambang batas 0,3% yang diperlukan untuk ekstraksi komersial. Abraham-James menggambarkan angka ini sebagai "mimpi" dan "sempurna" bagi industri helium.

Helium, meskipun melimpah di alam semesta, merupakan sumber daya yang langka di Bumi. Gas tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa ini memiliki banyak aplikasi penting, mulai dari mengembang balon hingga digunakan sebagai pendingin dalam roket, reaktor nuklir, superkonduktor, dan peralatan diagnostik medis seperti mesin MRI.

Dengan cadangan helium yang terus menipis, penemuan baru ini menjadi sangat signifikan dalam upaya memenuhi permintaan global yang terus meningkat. Amerika Serikat, salah satu eksportir helium terkemuka di dunia, memiliki cadangan helium utama di Texas dan Kansas. Namun, pemasok lain seperti Rusia, Qatar, dan Tanzania telah melampaui AS dalam beberapa tahun terakhir.

Penelitian lebih lanjut akan dilakukan di lokasi pengeboran di Minnesota untuk menentukan apakah helium yang disimpan di bawah tanah dapat diekstraksi secara ekonomis. Keputusan mengenai ini diharapkan keluar pada akhir tahun 2024.

"Ini bukan hanya tentang mengebor satu lubang, tapi sekarang membuktikan model geologis, bisa mendapatkan beberapa data bagus yang tidak ditangkap dalam penemuan awal," jelas Abraham-James dilansir CBS News.

Baca juga: Puing Bomber Amerika dari PD II dan Misteri Sgt. Irving R. Newman Ditemukan

Dengan konsentrasi helium yang tinggi dan potensi cadangan besar, penemuan ini membuka peluang baru bagi industri helium global dalam memenuhi permintaan yang terus berkembang untuk gas mulia yang berharga ini.

Baca Juga

Presiden Donald Trump memberikan pernyataan di Gedung Putih terkait gencatan senjata Iran-Israel
Trump Umumkan Kesepakatan Gencatan Senjata Iran-Israel
Polemik Konstitusional Muncul Usai Trump Perintahkan Bombardir Iran
Polemik Konstitusional Muncul Usai Trump Perintahkan Bombardir Iran
Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong memberikan pernyataan pers terkait dukungan Australia terhadap serangan AS ke Iran
Australia Dukung AS Serang Iran: Iran Tidak Boleh Punya Senjata Nuklir
Donald Trump dan Benjamin Netanyahu berjabat tangan di Gedung Putih dengan bendera Amerika Serikat dan Israel di latar belakang
Netanyahu Berhasil Manfaatkan Trump untuk Menyerang Fasilitas Nuklir Iran
Iran Luncurkan Rudal Balistik Khorramshahr-4 ke Israel Usai Serangan AS
Iran Luncurkan Rudal Balistik Khorramshahr-4 ke Israel Usai Serangan AS
Peta Selat Hormuz dan lokasi pangkalan militer Amerika Serikat di Bahrain yang menjadi target seruan serangan balasan Iran
Khamenei Diminta Balas Serangan AS dan Blokade Selat Hormuz