Cekricek.id - Banyak kalangan muda yang menghadapi persoalan insomnia atau susah tidur. Kebiasaan susah tidur ini biasanya dipengaruhi oleh banyaknya persoalan yang dihadapi setiap hari sehingga terbawa-bawa ketika hendak istirahat.
Tidak jarang kebiasaan susah tidur ini justru berakibat kepada penyakit kronis. Selain itu, aktivitas sehari-hari juga dihadapi dengan kondisi tubuh tidak fit.
Lalu bagaimana cara mengatasi penyakit susah tidur tersebut?
Cara Mengatasi Insomnia
Ada banyak rekomendasi dari ilmuan supaya mendapatkan istirahat yang cukup dengan tidur nyenyak.
Salah satunya adalah mandi dengan air panas di malam hari. Karena dengan begitu, kuman-kuman jahat yang akan mengganggu ketenangan tubuh ketika mau istirahat hilang.
Dan jangan lupa, jauhkanlah ponsel dari tangan Anda karena hal itu dapat memicu hilangnya rasa kantuk. Karena ponsel pintar zaman sekarang memiliki seabrek aplikasi dan konten yang membuat kita selalu tertarik untuk menontonnya walaupun sudah masuk jam istirahat.
Tapi saran terbaik untuk mengatasi persoalan susah tidur ini adalah sisihkan waktu untuk berolahraga setiap hari. Terutama bagi pekerja kantoran. Karena secara fisik, pekerjaan kantoran tidak menyita kekuatan fisik. Pekerja kantoran lebih banyak berkutat dengan pikiran.
Dengan berolahraga, energi fisik akan terkuras dan memicu rasa kantuk pada malam hari.
Apalagi olahraga itu dibarengi dengan pola makan teratur dan berkualitas.
"Bahkan satu kali olahraga saja mungkin cukup untuk meningkatkan kualitas dan durasi tidur," kata Pengajar Kesehatan dari Universitas Nottingham Trent, Emma Sweeney, dikutip dari Sciencealert, Senin (24/10/2022).
Emma menyebutkan para ilmuwan sudah melakukan penelitian bahwa kegiatan olahraga apa yang dapat dapat membantu meningkatkan kualitas tidur. Contohnya latihan aerobik secara teratur terbukti membantu orang tertidur lebih cepat, lebih sedikit bangun di malam hari. Dan itu akan membuat tubuh terasa lebih baik keesokkan harinya dan punya energi positif lagi untuk bekerja. Tidak hanya aerobik, olahraga ringan seperti bersepeda, jalan cepat dan lari juga bagus untuk dilakukan setiap hari.
"Bahkan hanya satu sesi latihan aerobik selama 30 menit dapat meningkatkan berbagai aspek tidur. Meskipun tidak pada tingkat yang sama seperti latihan aerobik biasa," ucap Emma.
Bila olahraga ringan seperti aerobik, jalan, lari dan bersepeda masih belum mempan untuk mempengaruhi jam tidur Anda, Emma menyarankan untuk melakukan olahraga ketahanan. Seperti angkat besi. Studi sudah membuktikan orang yang melakukan olahraga ketahanan memiliki kualitas tidur lebih baik. Walau tidurnya tidak lama, orang yang melakukan olahraga ketahanan akan bangun dalam keadaan bagus seakan sudah tidur lebih dari 8 jam.
Tapi ada juga ilmuwan menganggap bahwa polda tidur dalam waktu 24 jam tergantung kepada siklus yang diatur sesuai kebiasaan tubuh.
Karena banyak juga orang yang tanpa melakukan olahraga dapat tidur tepat waktu dan memberi tubuhnya jam istirahat yang proporsional. Dengan kebiasaan tidur tepat waktu, tubuhnya sudah otomatis melepaskan hormon melatonin di malam hari. Pelepasan hormon ini lah yang membuat kita merasa lelah dan mengantuk.
Dan olahraga menurut Emma termasuk salah satu pendorong untuk melepaskan hormon melatonin ini.
Ia juga menyebut saat olahraga, suhu tubuh akan naik. Ketika selesai berolahraga, suhu tubuh akan kembali normal. Dan penurunan suhu tubuh ini juga dapat membantu kita tidur.
Baca juga: Mengenal Penyakit Disfagia Multiple Sclerosis
Emma menilai peduli dengan waktu istirahat merupakan kunci agar setiap hari selalu dirasakan dengan energi positif. Karena setelah kita tertidur, energi negatif yang dirasakan kemarin sudah terlepaskan. Sehingga apapun aktivitas dapat dilalui dengan senang hati bila setiap malam semua energi buruk sudah terbuang.