Salah satu hal yang kerap dilakukan ketika pasangan suami istri ingin memiliki momongan adalah menghitung siklus haid. Kamu bisa mengetahui masa kesuburan ketika menghitung siklus datang bulan atau haid.
Umumnya seorang wanita mengalami siklus haid selama 21-35 hari dengan masa menstruasi 2-7 hari. Cara menghitung siklus haid sangat sederhana.
Kamu hanya perlu mencatat tanggal mulai haid di masing-masing bulan dan menghitung rentang waktunya. Misalnya, kamu haid tanggal 15 Oktober dan di bulan selanjutnya jatuh pada tanggal 17. Itu artinya, kamu memiliki siklus haid 33 hari.
Namun siklus haid seorang wanita berbeda-beda. Meski kamu telah menghitungnya, siklus hadi di bulan berikutnya bisa saja meleset dari waktu yang seharusnya.
Cara menghitung siklus haid untuk program hamil
Jika ingin melakukannya untuk program hamil, kamu perlu mencatat tanggal awal haid selama minimal 6 bulan. Lalu, lakukan cara berikut ini.
1. Cari rentang siklus terpendek selama 6 bulan.
2. Kurangi masa siklus terpendek dengan angka 18.
3. Tambahkan hari pertama siklus haid dengan hasil pengurangan sebelumnya.
4. Hasilnya merupakan tanggal awal masa subur.
Setelah menghitung awal masa kesuburan, kamu juga bisa memperkirakan akhirnya dengan menggunakan rentang terpanjang. Kurangi dengan angka 11 dan selebihnya lakukan seperti menghitung masa awal kesuburan.
Cara Mengatasi Telat Datang Bulan dengan Cara Alami
Menstruasi adalah hal natural yang dialami oleh setiap wanita. Pada beberapa waktu, ada kalanya datang bulan bermasalah, seperti telat selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan.
Telat datang bulan adalah kondisi yang terjadi ketika wanita melewatkan satu atau lebih siklus menstruasi. Telat datang bulan sering terjadi ketika seorang perempuan baru pertama kali menstruasi, atau ketika mereka akan memasuki masa menopause.
Baca juga: Wanita Wajib Menghindari Makanan dan Minuman Ini Saat Menstruasi
Jadi itulah cara menghitung siklus haid dan mengatasi telat datang bulan.