Deteksi Kanker: Apakah Benar Memperpanjang Hidup?

Penelitian terbaru menimbulkan keraguan tentang efektivitas deteksi kanker dalam memperpanjang hidup. Namun, para ahli menyarankan agar tidak terburu-buru menyimpulkan.

Ilustrasi. [Canva]

Penelitian terbaru menimbulkan keraguan tentang efektivitas deteksi kanker dalam memperpanjang hidup. Namun, para ahli menyarankan agar tidak terburu-buru menyimpulkan.

Cekricek.id - Deteksi kanker adalah upaya untuk menemukan tanda-tanda penyakit mematikan ini sebelum gejala muncul. Tujuannya adalah untuk mendeteksi kanker secepat mungkin, memudahkan pengobatan, dan menyelamatkan nyawa. Namun, sebuah penelitian terbaru menimbulkan keraguan mengenai efektivitas deteksi kanker dalam memperpanjang hidup.

Penelitian yang diterbitkan pada 28 Agustus di jurnal JAMA Internal Medicine ini meninjau 18 uji klinis acak (RCT) yang melibatkan 2,1 juta orang. Penelitian ini fokus pada enam tes untuk empat jenis kanker: payudara, paru-paru, prostat, dan kolorektal.

Hasil analisis menunjukkan bahwa hanya satu tes skrining kanker kolorektal, sigmoidoskopi, yang tampaknya memperpanjang hidup orang rata-rata sekitar tiga bulan.

Namun, para ahli mengingatkan untuk tidak terburu-buru menyimpulkan. Leigh Jackson, seorang dosen di University of Exeter, mengatakan bahwa meskipun penelitian melibatkan lebih dari 2 juta orang, setiap uji coba melibatkan jumlah pasien yang jauh lebih sedikit. Beberapa penelitian bahkan berasal dari tahun 1989, yang mungkin membatasi relevansinya.

Stephen Duffy, profesor deteksi kanker di Queen Mary University of London, menambahkan bahwa pendekatan penelitian ini mungkin mempengaruhi interpretasi hasil. Peneliti memfokuskan pada "kematian akibat semua penyebab" daripada hanya kematian akibat kanker, yang dapat mempengaruhi interpretasi.

Namun, Jackson berpendapat bahwa pendekatan ini mungkin tepat, tetapi peneliti harus mempertimbangkan data tambahan dalam analisis mereka. Data dunia nyata dari kelompok orang yang lebih besar bisa memberikan wawasan tambahan.

Duffy menekankan bahwa bukti eksperimental yang mapan mengenai deteksi kanker untuk payudara, kolorektal, dan paru-paru tetap relevan. Sedangkan menurut USPSTF, deteksi kanker prostat dapat mengurangi risiko kematian pada beberapa orang.

Jackson menambahkan bahwa pesan yang harus disampaikan adalah bahwa ada bukti terbatas bahwa beberapa tes deteksi memperpanjang hidup secara signifikan. Dia juga menekankan pentingnya deteksi kanker serviks, yang disarankan oleh CDC dan USPSTF.

Dr. Montserrat García-Closas, profesor epidemiologi di The Institute of Cancer Research, menekankan pentingnya mempertimbangkan risiko pribadi seseorang terhadap kanker tertentu. Dia menyarankan agar orang mencari saran medis yang disesuaikan dengan keadaan pribadi mereka.

Baca Juga

Mengungkap Bahaya Junk Food bagi Kesehatan Otak
Mengungkap Bahaya Junk Food bagi Kesehatan Otak
Penelitian Mengungkap Manfaat Kombucha Seperti Efek Puasa
Penelitian Mengungkap Manfaat Kombucha Seperti Efek Puasa
Transplantasi Ginjal Babi ke Manusia Berhasil Dilakukan, Harapan dan Kontroversi
Transplantasi Ginjal Babi ke Manusia Berhasil Dilakukan, Harapan dan Kontroversi
Peneliti Mengungkap Penyebab Kematian Saat Bercinta
Peneliti Mengungkap Penyebab Kematian Saat Bercinta
Bahaya Mencuci Saluran Hidung dengan Air Keran yang Tidak Steril
Bahaya Mencuci Saluran Hidung dengan Air Keran yang Tidak Steril
Penelitian Mengungkap Hidup dalam Kemiskinan Percepat Penuaan Otak
Penelitian Mengungkap Hidup dalam Kemiskinan Percepat Penuaan Otak