Hartono

Hartono adalah Komandan Korps Komando Operasi Angkatan Laut yang sangat loyal kepada Sukarno. Mantan Korp Komando Operasi Angkatan Laut tahun 1961-1968 ini lahir di Solo, 1 Oktober 1927, berhasil masuk ke TKR Angkatan Laut tahun 1945, kemudian masuk dalam Angkatan Laut Republik Indonesia.

Hartono. [Foto: Istimewa]

Siapa Hartono?

Hartono adalah Komandan Korps Komando Operasi Angkatan Laut yang sangat loyal kepada Sukarno. Mantan Korp Komando Operasi Angkatan Laut tahun 1961-1968 ini lahir di Solo, 1 Oktober 1927, berhasil masuk ke TKR Angkatan Laut tahun 1945, kemudian masuk dalam Angkatan Laut Republik Indonesia.

Kariernya memuncak setelah menjadi Komandan KKO yang sangat loyal kepada Presiden Sukarno, dengan perkataannya pada saat HUT KKO 15 November 1965 yang berisi, “Putih kata Presiden Sukarno, putih pula kata KKO. Hitam kata Presiden Sukarno, hitam pulakata KKO”.

Setelah 1968, Hartono dipindahtugaskan menjadi Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Korea Utara di Pyongyang menggantikan Ahem Erningpraja.

Hartono meninggal pada 6 Januari 1971 di Jakarta dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata pada 7 Januari 1971.

Referensi: Kamus Sejarah Indonesia.

Baca Juga

Sisa-sisa Desa Kuno "Pompeii Inggris" Ungkap Rahasia Kehidupan Zaman Perunggu
Sisa-sisa Desa Kuno "Pompeii Inggris" Ungkap Rahasia Kehidupan Zaman Perunggu
Naskah Kuno Aztec Ungkap Sejarah Tenochtitlan dan Penaklukan Spanyol
Naskah Kuno Aztec Ungkap Sejarah Tenochtitlan dan Penaklukan Spanyol
Lukisan Menakjubkan Pada Makam Pendeta Kuno Mesir Perlihatkan Kehidupan 4.300 Tahun Lalu
Lukisan Pada Makam Pendeta Kuno Mesir Perlihatkan Kehidupan 4.300 Tahun Lalu
Makam Kuno Tiongkok dengan Pedang Ungkap Sejarah Kekerasan di Era Negara-Negara Berperang
Makam Kuno Tiongkok dengan Pedang Ungkap Sejarah Kekerasan di Era Negara-Negara Berperang
Kisah Pemakzulan Sultan Terakhir Kerajaan Riau-Lingga oleh Penjajah Belanda
Kisah Pemakzulan Sultan Terakhir Kerajaan Riau-Lingga oleh Penjajah Belanda
Kopiah Beludru, Kontribusi Historis Identitas Melayu bagi Indonesia
Mengungkap Jejak Komedi Bangsawan di Istana Sultan Riau-Lingga Terakhir