Cekricek.id - Hal yang kita sebut harga diri ini sangat memengaruhi cara kita memandang diri sendiri dan dunia di sekitar. Ini juga menjadi faktor dalam penyusunan kurikulum sekolah, praktik disiplin, pengembangan olahraga, dan bahkan manajemen kantor.
Melansir Your Tango, istilah “harga diri" sudah ada sebelum tahun 1900, dan dipopulerkan oleh Psikologi Humanistik, yang menekankan kebaikan dalam umat manusia dan menyarankan bahwa melalui pendidikan dan pengembangan semua manusia dapat mencapai potensinya.
Banyak orang berpikir bisa sekolah tinggi di tempat yang bagus lalu mendapat pekerjaan yang elit adalah hal yang utama. Namun, perlu dipertimbangkan bahwa di sana ada sebuah harga diri yang berperan.
Meski begitu, setelah satu abad penelitian dan penguatan, harga diri ini masih sulit untuk dipahami. Mengejarnya sama memuaskannya dengan memuaskan dahaga dengan menghirup uap. Uap terbuat dari tetesan air, tetapi kamu akan mati dehidrasi sebelum mendapatkan cukup uap untuk membuat perbedaan.
Kesalahan yang Memengaruhi Harga Diri
Menyangkal spiritualitas kita berarti menyangkal siapa diri kita sebagai manusia. Satu kesalahan besar yang diperbuat orang-orang adalah ketika mengganti ziarah spiritualnya dengan ras harga diri. Tak jarang orang mendahulukan egonya dan mengenyampingkan masalah agama.
Tujuan pengembangan konsep diri bukanlah mengenal diri sendiri. Tujuannya adalah mengenal Tuhan. Dari Dia mengalir semua sifat baik dari diri, rasa aman dalam diri orang lain, dan keyakinan bahwa Tuhan selalu memiliki rencana untukmu.
Begitu juga dengan hubungan sesama manusia, terutama di lingkungan keluarga. Ketika anak-anak melihat hubungan yang sehat antara Ibu dan Ayah, maka mereka tumbuh dengan sehat.
Bukan keahlian bermain sepak bola, bukan resital tari, bahkan gulungan kehormatan yang memberi mereka sebuah harga diri. Untuk menciptakan keharmoninas dalam keluarga, mulailah dengan makan malam bersama atau quality time.
Bersikap terbuka, dengan saling menceritakan kondisi pribadi kepada keluarga juga termasuk salah satu hal penting menjaga keharmonisan tersebut.
Kemudian, kembangkan juga sisi spiritualitas dengan berbicara tentang bagaimana Tuhan menjadi bagian dari hari yang kamu lalui dan kamu akan memupuk konsep diri yang positif.