Indonesia Perkuat Kemitraan Strategis Teknologi Kesehatan dan Farmasi dengan Swiss

Indonesia dan Swiss perkuat kemitraan strategis di bidang teknologi kesehatan dan farmasi melalui forum inovasi dan investasi 2025 untuk mendorong pertumbuhan sektor.

Indonesia dan Swiss perkuat kemitraan strategis di bidang teknologi kesehatan dan farmasi melalui forum inovasi dan investasi 2025 untuk mendorong pertumbuhan sektor.. [Foto: Istimewa]

Cekricek.id, Jakarta - Pemerintah Indonesia tengah memperkuat hubungan kemitraan strategis dengan Swiss, khususnya dalam bidang teknologi kesehatan dan farmasi. Langkah ini disampaikan Duta Besar Indonesia untuk Swiss Ngurah Swajaya pada acara Swiss-Indonesia Innovation and Investment Forum 2025 yang diselenggarakan di Basel, Swiss, Rabu (11/6/2025).

Menurut keterangan dari Kedutaan Besar Republik Indonesia di Bern, Swajaya menekankan pentingnya transformasi sistem kesehatan Indonesia yang memerlukan investasi signifikan di sektor farmasi dan teknologi kesehatan terintegrasi. "Ekosistem industri Swiss yang inovatif dapat menjadi mitra strategis untuk mendukung pertumbuhan sektor ini," ujar Swajaya dalam forum tersebut.

Duta Besar Swiss menjelaskan bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk memperkuat sistem kesehatan melalui penguatan riset, inovasi, dan pengembangan teknologi kesehatan. Hal ini termasuk pengembangan alat-alat kesehatan dengan kerja sama yang berkelanjutan dengan Swiss.

Kemitraan kedua negara diharapkan mampu memberikan solusi terhadap tantangan di sektor kesehatan Indonesia dan menciptakan dampak berkelanjutan yang luas. Pasar farmasi Indonesia diproyeksikan mengalami pertumbuhan sebesar 7,8 persen menjadi 9,6 miliar dolar AS pada tahun 2028. Sementara itu, pasar peralatan medis diperkirakan tumbuh 9,1 persen mencapai 10,47 miliar dolar AS pada tahun 2033.

Peningkatan signifikan juga dialami oleh produksi lokal alat-alat kesehatan berteknologi tinggi. Indonesia dan Swiss telah menjalin hubungan bilateral sejak tahun 1951, dengan lebih dari 150 perusahaan Swiss beroperasi di Indonesia, termasuk perusahaan farmasi besar seperti Roche dan Novartis.

Perusahaan-perusahaan asal Swiss telah memberikan kontribusi pada perluasan infrastruktur perawatan kesehatan dan pasar farmasi Indonesia yang bernilai sekitar 7 miliar dolar AS. Angka ini diperkirakan akan terus bertumbuh sebesar 8 hingga 10 persen per tahun.

Dalam rangka memperingati 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Swiss pada tahun 2026, Indonesia akan menerima kunjungan anggota Dewan Federal Swiss Guy Parmelin bersama delegasi bisnis pada bulan Oktober. Swiss-Indonesia Innovation and Investment Forum 2025 diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia di Bern dengan dukungan dari Bank Indonesia London, Kamar Dagang Indonesia-Swiss, dan Swiss-Asia Chamber of Commerce.

Baca juga: Indonesia-Georgia Jalin Kemitraan Pertahanan Melalui Indo Defence

Forum yang mengangkat tema teknologi kesehatan, keuangan, life sciences, dan high-tech industries ini melibatkan para pelaku bisnis Swiss untuk menjalin kerja sama dan menjajaki potensi serta peluang investasi di Indonesia.

Tag:

Baca Juga

Proses ekspor cokelat lokal Padang ke Singapura oleh Lile Chocolate di Padang Selatan
UMKM Padang Naik Kelas Lewat Ekspor Cokelat ke Luar Negeri
Ekonomi Digital Terbukti Jadi Motor Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Ekonomi Digital Terbukti Jadi Motor Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Fasilitas penyimpanan kimia dan gas serta dermaga milik Chandra Daya Investasi di kawasan industri
Perusahaan Pembangkit Listrik Milik Konglomerat Prajogo IPO, Targetkan Dana 2,4 Triliun
Pasar Saham Asia Bergejolak Setelah AS Ancam Serang Iran
Pasar Saham Asia Bergejolak Setelah AS Ancam Serang Iran
Beban Hutang Perusahaan Terbukti Melemahkan Kinerja Keuangan
Beban Hutang Perusahaan Terbukti Melemahkan Kinerja Keuangan
Enam Komoditas Pangan Alami Penurunan Harga di Padang Panjang
Enam Komoditas Pangan Alami Penurunan Harga di Padang Panjang