Cekricek.id - Inilah dua kota termahal di dunia. Dua kota yang telah mencuri perhatian dunia karena biaya hidupnya yang tinggi adalah Singapura dan Zurich. Menurut survei biaya hidup terbaru yang dirilis oleh Economist Intelligence Unit (EIU), kedua kota ini menempati urutan teratas sebagai kota termahal di dunia.
Singapura, dengan reputasinya yang sudah lama dikenal, telah menjadi yang termahal untuk kesembilan kalinya dalam 11 tahun terakhir.
Survei EIU, yang dilakukan dari 14 Agustus hingga 11 September 2023, mengungkapkan bahwa rata-rata harga dalam mata uang lokal untuk lebih dari 200 barang dan jasa naik sekitar 7,4 persen dari tahun ke tahun.
Meski ini adalah penurunan dari kenaikan 8,1 persen pada survei sebelumnya, angka ini masih jauh lebih tinggi dari tren yang tercatat antara tahun 2017 hingga 2021.
Analisis ini melibatkan penelitian menyeluruh terhadap 173 kota besar di seluruh dunia, dengan memperhitungkan lebih dari 50.000 harga individual atas berbagai barang seperti makanan, pakaian, perlengkapan rumah tangga, perawatan pribadi, sewa, dan transportasi. Faktor-faktor ini memberikan wawasan komprehensif tentang biaya hidup di kota-kota ini.
Khususnya, Singapura menonjol karena biaya transportasi dan pakaian yang tinggi, sementara Zurich naik peringkat akibat kekuatan mata uang franc Swiss dan kenaikan harga pada sektor bahan makanan dan hiburan.
Selain Singapura dan Zurich, daftar ini juga mencakup kota-kota seperti New York, Geneva, Hong Kong, dan Los Angeles.
Kota-kota ini bersaing ketat dalam hal biaya hidup, dengan Paris, Kopenhagen, Tel Aviv, dan San Francisco melengkapi daftar 10 besar.
Menariknya, survei tersebut mencatat bahwa, meskipun beberapa kota AS termasuk dalam daftar 10 teratas, secara umum, kota-kota di Amerika Utara mengalami penurunan peringkat dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca juga: Melintasi Birunya Laut Eropa dengan Kapal Layar, Ini 5 Alasan Kamu Harus Mencoba
Fenomena ini dikaitkan dengan inflasi yang lebih rendah di wilayah tersebut dibandingkan dengan tempat lain yang diteliti dalam survei.
Penelitian ini juga menyentuh isu geopolitik, seperti konflik Israel-Hamas yang kemungkinan akan mempengaruhi peringkat kota di masa depan. Faktor-faktor ini, bersama dengan dinamika ekonomi global, terus membentuk lanskap biaya hidup di seluruh dunia.