Habib Jafar jelaskan mengapa lebih sering terjadi perpecahan dan sulitnya toleransi dalam lingkup intra Islam dibandingkan antar agama lain.
Cekricek.id - Habib Jafar ceritakan mengapa seorang muslim justru lebih banyak mengalami perpecahan antar sesamanya jika dibandingkan dengan pihak luar.
Hal tersebut diungkapkan oleh Habib Jafar dalam tayangan YouTube HAS Kreatif yang diunggah pada Sabtu (6/8/2022).
Ketika itu Habib Jafar asyik berbincang dengan Muhammad Alkatiri sebagai pembawa acara dalam tayangan YouTube Ini.
Pada awalnya Habib Jafar menyatakan banyak kekhawatiran bagi umat muslim dewasa ini dengan adanya perkembangan teknologi.
Terlebih sejumlah orang terkadang sengaja memasukkan unsur agama. Agar membuat masyarakat semakin percaya dengan apa yang ia sampaikan. Padahal sejatinya seseorang mungkin hanya menggunakan hal ini demi kekuasaan yang ingin didapatkan.
“Yang kita khawatirkan tuh kalau terjadi adanya fanatisme yang dibungkus dengan agama padahal itu kekuasaan,” ucap Habib.
Hal ini juga yang membuat Habib Jafar bisa membuat sebuah kesimpulan mengapa toleransi yang terjadi dalam umat Islam sendiri bisa dipecah belah. Bahkan dinilai lebih sulit jika dibandingkan dengan menjalin hubungan dan toleransi di antara umat beragama lainnya.
Lantaran jika ada yang berbeda dalam sekelompok umat muslim atau intra itu sendiri maka dianggap telah menistakan agama secara keseluruhan.
“Kenapa ya toleransi di antara intra Islam lebih sulit daripada antar agama. Karena kalau internal Islam kamu berbeda itu kamu dianggap menista. Dianggap sesat, itulah problem kita,” jelasnya.
Walau jika hal tersebut hanya berupa berbagai permasalahan sumber daya contohnya saja memiliki perbedaan dalam bidang pandangan.
“Misalnya kamu salah menafsirkan. Padahal kan enggak, bisa jadi bagaimana perbedaan pandangan, agama perbedaan internal itu Islam sah-sah saja gitu,” ucapnya lagi.
Telah Ada Sejak Dahulunya
Padahal menurut Habib Jafar sebenarnya berbagai perselisihan ini telah ada sejak zaman Nabi. Ia mencontohkan terkait dengan pelaksanaan salat ashar.
Pernah di suatu kisah, nabi meminta untuk salat di suatu tempat ketika melakukan perjalanan. Walau di tempat sebelumnya ini setelah memasuki waktu Ashar. Perbedaan kecil tersebut datang dari sahabat tetapi semuanya tetap dianggap benar.
Tetapi sesuatu yang berlebihan memang tidaklah baik menurut Habib Jafar. Contohnya saja jika sesuatu yang pada awalnya berniat baik justru diselewengkan untuk hal lain.
“Apalagi saat ini banyak orang mencampuradukkan antara agama untuk membungkus kekuasaan yang berada dalam dunia politik.”
Baca juga: Sindir Orang Baru Mualaf, Habib Jafar: Kalau Mau Dakwah Itu Jangan Dulu Public Speaking!
Begitu juga halnya apabila seseorang dianggap terlalu fanatik dalam beragama yang ujung-ujungnya justru disangkutpautkan dengan urusan politik. Tentu hal ini menjadi kekhawatiran besar bagi banyak kalangan.
“Serta juga fanatisme dalam beragama dalam berpolitik itu yang kita khawatirkan terjadinya,” tandasnya.