Ledakan Kosmik Baru yang Lebih Terang dari 100 Miliar Matahari: Misteri Luminous Fast Coolers

Ledakan Kosmik Baru yang Lebih Terang dari 100 Miliar Matahari: Misteri Luminous Fast Coolers

Ilustrasi. [Foto: Canva]

Para astronom menemukan ledakan kosmik baru yang lebih terang dari hampir semua supernova yang pernah terdeteksi. Apa sebenarnya Luminous Fast Coolers ini?

Cekricek.id - Para astronom telah menemukan fenomena luar biasa di langit malam yang membingungkan banyak peneliti. Ledakan kosmik misterius ini, dalam waktu singkat, bersinar lebih terang dari 100 miliar matahari, namun kemudian memudar dengan cepat dalam beberapa minggu berikutnya. Fenomena ini menunjukkan karakteristik yang berbeda dari supernova yang biasa kita kenal.

Menurut penelitian yang diterbitkan pada 1 September di The Astrophysical Journal Letters, ledakan cepat dan dahsyat ini kemungkinan mewakili kelas ledakan baru yang belum pernah diteliti sebelumnya.

"Kami menamai kelas sumber baru ini 'Luminous Fast Coolers' atau LFCs," ujar Matt Nicholl, seorang astrofisikawan dari Queen's University Belfast.

Supernova, yang sering kita dengar, adalah ledakan terang yang terjadi ketika bintang besar habis bahan bakarnya, runtuh, dan meledakkan lapisan gas luar mereka ke ruang angkasa.

Namun, LFCs ini bukanlah supernova. Ledakan baru yang ditemukan ini terjadi di galaksi yang penuh dengan bintang-bintang seperti matahari kita, yang ukurannya terlalu kecil untuk menjadi bahan supernova.

Shubham Srivastav, rekan penulis studi dari Queen's University, menambahkan, "Data kami menunjukkan bahwa peristiwa ini terjadi di galaksi merah massif yang berjarak dua miliar tahun cahaya. Galaksi ini berisi miliaran bintang seperti matahari kita, tetapi seharusnya tidak memiliki bintang yang cukup besar untuk menjadi supernova."

Selain lokasinya yang tidak biasa, ledakan baru ini juga bersinar lebih terang dan memudar lebih cepat daripada supernova biasa. Dalam 15 hari berikutnya, objek tersebut memudar hingga hanya 1% dari kecerahan puncaknya hanya satu bulan setelah meledak.

Pertanyaannya, apakah ledakan seperti ini pernah terjadi sebelumnya? Untuk mengetahuinya, tim peneliti menelusuri survei teleskop arsip, mencari objek dengan kecerahan dan umur yang serupa. Mereka menemukan dua objek lain dengan karakteristik yang mirip dengan ledakan yang baru ditemukan.

Tim tersebut menyimpulkan bahwa ledakan-ledakan ini mewakili kelas ledakan kosmik baru yang sangat jarang dan kemungkinan tidak ada hubungannya dengan bintang yang sedang mati. Lalu, apa sebenarnya LFCs ini? "Penjelasan yang paling masuk akal adalah lubang hitam yang bertabrakan dengan bintang," kata Nicholl.

Namun, penjelasan ini masih belum pas. Ketika lubang hitam merobek materi dari bintang yang lewat, biasanya akan menghasilkan emisi sinar-X yang terang. Namun, tidak ada emisi sinar-X yang terdeteksi dari LFCs ini.

Mungkin model ilmiah tentang tabrakan bintang dengan lubang hitam perlu diperbaiki, atau mungkin para astronom belum memiliki cukup informasi tentang LFCs. Tim ini akan terus mencari ledakan misterius ini di galaksi yang lebih dekat dengan Bumi.

Baca Juga

Chip kuantum 156-qubit IBM Heron terbaru menunjukkan peningkatan kinerja signifikan dalam komputasi kuantum
Chip Kuantum Terbaru IBM Tingkatkan Kecepatan Komputasi Hingga 50 Kali Lipat
Militekodus Lydae (M. lydae), Hewan Kecil Ini Diduga Nenek Moyang Sapi, Rusa, dan Babi
Hewan Kecil Ini Diduga Nenek Moyang Sapi, Rusa, dan Babi
Misteri Evolusi Pohon Baobab "Terbalik" Terungkap
Misteri Evolusi Pohon Baobab "Terbalik" Terungkap
Ditemukannya Planet Berbatu SPECULOOS-3 b, Bola Gundul 55 Tahun Cahaya dari Bumi
Ditemukannya Planet Berbatu SPECULOOS-3 b, Bola Gundul 55 Tahun Cahaya dari Bumi
Bisakah Neanderthal Berbicara? Ini Penjelasannya
Bisakah Neanderthal Berbicara? Ini Penjelasannya
Fenomena Mumi Alami di San Bernardo, Kolombia: Misteri yang Belum Terpecahkan
Fenomena Mumi Alami di San Bernardo, Kolombia: Misteri yang Belum Terpecahkan