Cekricek.id - Saat dunia memperhatikan perubahan iklim, sebuah studi terbaru memaparkan dampak yang mengkhawatirkan, menjanjikan perubahan besar dalam skala geologis yang akan berlangsung selama 50.000 tahun. Dalam suatu laporan penelitian mengemukakan temuan ilmiah bahwa aktivitas manusia telah merubah Bumi secara radikal.
Pada awal abad ke-21, Profesor Paul Crutzen, seorang ilmuwan terkemuka dan penerima Nobel, memperkenalkan istilah "Antroposen" untuk menggambarkan era geologis baru yang dipengaruhi oleh manusia.
Konsep ini, yang tercetus di forum International Geosphere-Biosphere Programme di Meksiko, kini menjadi titik pusat diskusi terkini di UN climate summit, COP28. Pertemuan ini tidak hanya penting untuk generasi saat ini, tetapi juga untuk ribuan tahun yang akan datang.
Mengambil contoh dari peningkatan drastis suhu global, kehilangan es laut, dan peningkatan metana di atmosfer, penelitian ini menunjukkan bahwa kita telah memasuki fase pemanasan yang belum pernah terjadi sejak 120.000 tahun yang lalu.
Dengan suhu rata-rata global yang telah naik satu derajat Celsius sejak pertengahan abad ke-20, dan sembilan tahun terakhir menjadi yang terpanas, kita telah melampaui batas pemanasan 1.5°C yang ditetapkan oleh UNFCCC dalam Perjanjian Paris.
Fenomena ini disebabkan oleh beberapa faktor utama: peningkatan terus-menerus gas rumah kaca karena penggunaan bahan bakar fosil, pengurangan kabut industri yang memungkinkan lebih banyak energi matahari mencapai permukaan bumi, dan pencairan es laut yang mengurangi kemampuan Bumi memantulkan panas.
Kenaikan mendadak metana sejak 2006, yang dipicu oleh degradasi vegetasi di lahan basah tropis, turut memperparah situasi.
Para ilmuwan kini memperingatkan bahwa meskipun emisi karbon dioksida dapat dikurangi dengan cepat, dampak jangka panjang perubahan iklim sudah tidak terelakkan.
Model iklim menunjukkan bahwa pola iklim yang baru ini akan bertahan minimal 50.000 tahun, mengubah Bumi secara fundamental dan tak terbalikkan, mirip dengan perubahan iklim besar dalam sejarah Bumi.
Baca juga: Bumi Menghadapi Ancaman Kritis Perubahan Iklim Global
Di COP28, isu ini menjadi sorotan, mempertanyakan apakah upaya mencapai "net zero" emisi karbon cukup.
Ilmuwan mengungkapkan bahwa untuk mengembalikan iklim yang optimal untuk manusia dan kehidupan secara keseluruhan, kita memerlukan upaya negatif emisi, menarik karbon dari atmosfer dan sistem lautan, serta menyimpannya kembali di bawah tanah.