Mati Suri dan Koma Itu Beda, Inilah Perbedaan di Antara Keduanya

Beda Mati suri dengan koma

Ilustrasi. [Canva]

Mati suri dan koma merupakan kondisi yang berbeda, banyak orang yang salah kaprah mengenai keduanya.

Cekricek.id – Selama ini banyak yang beranggapan bahwa mati suri dan koma itu merupakan kondisi yang mirip. Namun, kenyataannya koma dan mati suri itu beda.

Pasalnya, koma merupakan kondisi jantung dan napas yang masih berjalan tetapi orang itu tidak dapat bangun, sedangkan mati suri merupakan kondisi jantung dan napas sudah berhenti tetapi kembali bangun alias hidup.

Supaya tidak salah kaprah lagi perihal mati suri dan koma, berikut ini akan dijelaskan mengenai apa itu koma dan mati suri.

Baca juga: 3 Makanan Ini Buat Otak Jadi Encer

Mati Suri

Beda Mati suri dengan koma

Ilustrasi. [Canva]

Mati suri merupakan kondisi seseorang yang telah dinyatakan meninggal dunia, namun kembali hidup dalam rentang waktu tertentu. Dalam medis, kondisi ini sering disamakan dengan neard death experience (NDE).

Pada orang mati suri kemungkinan besar belum terjadinya mati otak, tetapi hanya henti jantung dan napas, otot-otot wajah tampak pucat, pupil melebar, tidak reaktif terhadap cahaya, serta tidak memberikan respons terhadap rasa sakit.

Namun, orang tersebut akan kembali bernapas dan denyut jantung kembali berdetak setelah berhenti beberapa saat.

Dalam dunia kedokteran, istilah untuk mati suri seperti mati yang belum bena-benar mati. Pasalnya, aktivitas sel-sel tubuh dan organ sebenarnya masih ada tetapi sangat minimal.

Pengalaman mati suri dikaitkan dengan adanya gas CO2 yang dirasakan oleh pasien yang selamat dari serangan jantung. Adanya gas CO2 ini memberikan pengaruh pada keseimbangan kimia diotak, sehingga orang itu seperti melihat cahaya, terowongan, atau kematian. Keadaan orang yang mati suri masih menjadi misteri dan sulit diterima oleh logika atau akal sehat manusia.

Koma

Lampiran Gambar

Ilustrasi. [Canva]

Koma merupakan kondisi seseorang yang mengalami gangguan kesadaran akibat kekacauan dalam fungsi otak. Orang yang koma masih hidup, hanya saja belum bisa terbangun atau dalam keadaan tidak sadar. Kendati begitu, sebagian pasien yang mengalami koma masih mampu untuk bernapas secara spontan.

Orang yang koma juga tidak dapat memenuhi kebutuhan jasmaninya sendiri seperti buang air kecil atau buang air besar.

Penyebab orang yang mengalami koma terjadi karena kerusakan pada otak yang disebabkan oleh kecelakaan, stroke, keracunan, kejang-kejang, tumor pada otak, dan lain sebagainya.

Kesembuhan dari orang yang mengalami koma adalah bagian otaknya. Ketika otak sudah kembali dalam kondisi normal, maka segala fungsi tubuh kembali seperti semula. [*/rik]

Baca Juga

Perwakilan DPMPTSP Sumbar, Hendri Agung mempresentasikan Potensi Investasi Sumbar depan Konjen India Medan, Delegasi Confederation of India Industry dan para Undangan lainnya antara lain Gubernur Bengkulu, Wagub Kepri, Kepala BP Batam, Sekda Deli Serdang dan lain-lain (Foto: DPMPTSP Sumbar)
DPMPTSP Sumbar Promosikan Potensi Investasi ke Delegasi Confederation of Indian Industry di Medan
Berita Bola: Sejauh ini Cristiano Ronaldo telah mencetak 60 haattrick sepanjang karirnya, jumlah itu melebihi catatan pemain manapun hingga saat ini
Cristiano Ronaldo Cetak Rekor, Portugal Gagal Kunci Tiket ke Piala Dunia
Dugaan Kasus Keracunan, BGN Nonaktifkan Sementara 56 Dapur MBG
Dugaan Kasus Keracunan, BGN Nonaktifkan Sementara 56 Dapur MBG
Emas antam (Foto: Ist)
Pecah Rekor! Emas Antam Kini Rp 2,23 Juta per Gram
Wali Kota Padang Fadly Amran menargetkan transformasi Pasar Raya menjadi destinasi wisata belanja yang menarik minat wisatawan lokal dan mancanegara.
Jelang Aksi Demo, Wako Padang Minta Jaga Kondusifitas
Demo di DPRD Sumbar, Ojol Minta Kapolri Proses Aparat Penabrak Rekannya
Demo di DPRD Sumbar, Ojol Minta Kapolri Proses Aparat Penabrak Rekannya