Inilah Taj Mahal, bangunan megah di India ini menjadi saksi bisu bukti cinta Raja Shah Jahan kepada istrinya ketiganya Mumtaz Mahal.
Taj Mahal merupakan bangunan yang paling populer di India, bahkan dikunjungi hingga jutaan orang setiap tahunnya. Bangunan putih ini juga termasuk salah satu dari tujuh keajaiban dunia.
Tahun 1983, UNESCO bahkan menetapkan bangunan yang batanya direkat dengan telur itu sebagai salah satu situs warisan dunia. Sang arsitek menerapkan prinsip replikasi dan simetri dalam geometri dan arsitekturnya.
Taj Mahal memiliki bangunan dengan luas yang mencapai 42 hektar. Dilengkapi dengan kubah besar setinggi 73 meter dan dikelilingi oleh 4 kubah yang lebih kecil.
Menariknya lagi, bangunan mirip masjid ini dapat berubah warna. Pada pagi hari bangunannya akan terlihat berwarna merah muda. Pada malam hari akan berubah menjadi warna putih susu. Ketika di bawah langit dengan cahaya bulan akan berwarna keemasan.
Taj Mahal menjadi saksi bisu kecintaan dari Raja Shah Jahan untuk istrinya yang bernama Mumtaz Mahal. Bangunan ini dibangun oleh raja untuk memberikan penghormatan kepada sang istrinya yang meninggal dunia setelah melahirkan anaknya yang ke-14.
Raja Shah Jahan memiliki banyak istri. Namun, dari semua istrinya tersebut, Raja hanya mencintai Mumtaz Mahal istri ketiganya. Mumtaz Mahal merupakan sosok perempuan yang sangat cantik, setia, dan dirinya rela memiliki banyak anak dari sang Raja.
Raja dan Mumtaz menikah di tahun 1612 dan pernikahan mereka harus berakhir pada tahun 1631 karena Mumtaz meninggal dunia.
Raja Shah Jahan merasa sangat terpukul atas kepergian istrinya tersebut. Dirinya pun mendirikan Taj Mahal untuk mengenang istri tercintanya dan sebagai bukti kesetiannya kepada Mumtaz.
Pembangunan Taj Mahal ini membutuhkan waktu yang sangat lama. Di mana pembangunannya memakan waktu hingga 22 tahun lamanya.
Untuk membangun Taj Mahal menghabiskan uang sebanyak 32 juta ruppe atau jika dirupiahkan lebih dari Rp 6 triliun.
Membangun Taj Mahal ini juga membutuhkan pekerja sebanyak 20 ribu orang agar menghasilkan bangunan yang indah serta mewah. Tidak hanya melibatkan manusia, ternyata pembangunan Taj Mahal ini juga disertai dengan seribu gajah untuk membawa bahan bangunan.
Di akhir hayatnya, sang Raja memiliki kisah hidup yang sangat pilu. Saat dirinya sedang sakit-sakitan, anak-anaknya sibuk memperebutkan kekuasaan tanpa mempedulikan dirinya. Bahkan, di tahun 1658 sang anak yang bernama Aurangzeb memenjarakan dirinya di Benteng Agra seumur hidup.
Baca juga: Blak-blakan Shah Rukh Khan: Aku Bisa Tidur dengan Banyak Wanita, Tapi Aku Tidak Akan Melakukannya
Raja Shah Jahan tidak dapat mengunjungi Taj Mahal lagi, ia hanya bisa memandang dari kejauhan melalui celah kecil yang ada di penjaranya hingga akhir hayatnya.