Cekricek.id, Portal Islam - Sampai kini mungkin masih banyak yang bertanya-tanya mengapa seorang mualaf dianggap tidak ada dosa. Alias dirinya terlihat seperti manusia yang baru dilahirkan ke muka bumi. Sebagaimana yang ditanyakan warganet kepada ustaz Adi Hidayat, dalam tayangan di channel YouTube pribadinya mengutip pada Selasa(3/1/2023).
Banyak cerita yang berkembang di masyarakat bahwasanya seorang yang memutuskan untuk mualaf, layaknya kertas putih yang bersih. Dengan adanya hal tersebut berarti berbagai dosanya di masa lalu dianggap tidak ada. Apakah hal tersebut memang benar adanya atau tidak.
Dengan keadaan yang demikian tentu saja dianggap cukup menguntungkan bagi seorang yang memutuskan untuk mualaf. Tetapi apakah memang hal tersebut memiliki arti yang demikian.
Ustaz Adi Hidayat bahwasanya ini merupakan perkara yang sederhana. Karena saat seseorang memutuskan untuk mengucapkan dua kalimat syahadat berarti memasuki pintu gerbang iman. Maka kalimat tersebut membuka lembaran barunya serta juga menghapuskan semua yang telah berlalu.
“Dan akan dihitung semua hisab itu setelah mengucapkan kalimat syahadat. Saking tingginya kalimat itu di hadapan Allah maka yang pertama kalimat itu bisa menggugurkan dosa-dosa,” ucapnya.
Alasan Mualaf Tidak Punya Dosa
Selain itu padahal ternyata belum dihitung sama sekali dalam kalkulasi dosa. Hal tersebut justru hanya dihitung sebagai kesalahan dalam kemusyrikan alias sebelum mengenal jalan kebenaran.
“Maka dari itu berbagai kesalahan di masa lalu tersebut juga tidak memiliki hitungan pahala dan dosa semuanya tidak ada nilainya pada sisi Allah.”
Denga itu, kalimat syahadat yang diucapkan oleh seorang mualaf ketika memutuskan untuk masuk alias memeluk agama Islam baru memiliki nilai di sisi yang maha kuasa. Karena dia baru punya nilai maka yang lainnya nggak dianggap maka semuanya itu kosong.
Maka dari itu, seseorang yang memutuskan untuk menjadi mualaf alangkah baiknya untuk memperbanyak amal. Sejak memutuskan untuk mengucapkan dua kalimat syahadat tersebut. Mengingat berbagai perbuatannya selalu memiliki nilai dan juga perhitungan kebaikan atau keburukan di sisi yang maha kuasa.
Baca juga: Sebelum Mualaf, Monica Imas Ngaku Dapat Hidayah Lewat Mimpi, Ia Merasa Lewat Sebuah Jembatan
Sementara bagi seseorang muslim yang telah bersyahadat sejak dulu atau sejak dari kandungan. Maka amalnya sudah terhitung sejak dirinya mulai terlahir dari orang tuanya dan mulai dihisab sejak dirinya memasuki usia balik.