Kesimpulan dari temuan ini adalah bahwa lanskap kuno yang terkubur di bawah es kemungkinan besar terbentuk lebih dari 14 juta tahun yang lalu.
Jaringan sungai dan lembah yang terpelihara dengan baik ini menunjukkan bahwa wilayah ini cepat mengalami es, dan EAIS belum menyusut cukup jauh dalam 14 juta tahun terakhir sehingga lanskap ini terpapar oleh kekuatan erosi lainnya, seperti gletser.
Namun, para peneliti memperingatkan bahwa lapisan es yang menyusut mungkin akan mencapai wilayah ini di masa depan, jika suhu menghangat antara 3-7 °C, seperti yang terjadi antara 14 dan 34 juta tahun yang lalu, saat EAIS terbentuk.
Mereka juga menyatakan, "Kemungkinan ada lanskap kuno serupa lainnya yang belum ditemukan, tersembunyi di bawah EAIS."