Cekricek.id - Secara umum, struktur geologi regional di cekungan Sumatra Tengah dikontrol oleh sesar Sumatra yang terbentuk pada zaman Kapur. Subduksi lempeng yang miring dari arah barat daya Pulau Sumatra mengakibatkan terjadinya gaya geser kuat ke arah kanan (dextral wrenching) di cekungan Sumatra Tengah.
Hal ini dapat dilihat dari bidang sesar yang curam dan berubah-ubah sepanjang jurus perlapisan batuan, struktur sesar naik, dan flower structure yang terbentuk pada saat inversi tektonik dan pembalikan-pembalikan struktur. Selain itu, terbentuknya sumbu perlipatan yang searah jurus sesar dengan penebalan sedimen terjadi pada bagian yang naik (inverted).
Kondisi geologi Riau didominasi oleh batuan sedimen kuarter dengan sisipan batuan sedimen tersier di bagian barat dan selatan. Struktur geologi di Riau umumnya berupa lipatan yang berada di wilayah daratan sepanjang Bukit Barisan, serta patahan aktif yang tersebar mulai dari bagian barat di sekitar Bukit Barisan hingga bagian tengah dan selatan.
Potensi Bencana Alam Geologi
Ditinjau dari potensi bencana alam geologi, sebagian besar wilayah Provinsi Riau bagian tengah dan barat termasuk zona lipatan (folded zone). Kemungkinan terjadinya gempa bumi di bagian barat dipengaruhi oleh keaktifan vulkanis di daerah Sumatera Barat. Sedangkan potensi gerakan tanah relatif kecil karena wilayah Provinsi Riau umumnya datar, kecuali sebagian wilayah barat yang merupakan bagian dari Bukit Barisan.
Berdasarkan interpretasi kawasan gempa berdasarkan pendekatan hazard gempa (sejarah bencana gempa atau kejadian gempa wilayah Sumatera), maka Provinsi Riau berada dalam kawasan Zona C dan Zona D atau masih dalam kategori rendah rawan gempa.
Berdasarkan land unit, yang disusun berdasarkan peta land system skala 1:250.000 dan laporan Reppprot (1988), land unit yang terdapat pada Provinsi Riau dapat dibedakan atas:
- Kejapah (KJP) merupakan dataran rumput antar pasang surut di bawah bakau dengan batuan alluvium campuran estuarin dan marin yang masih muda. Satuan fisiografinya termasuk Group Marin. Topografinya datar dengan lereng 0-3%, relief < 2 meter, dan jenis tanahnya entisol dengan tekstur halus.
- Kahayan (KHY) merupakan dataran-dataran pasir pada sungai/muara dengan batuan aluvium campuran estuarin dan marin yang masih muda/aluvium sungai muda. Satuan fisiografinya termasuk Group Marin/Aluvial. Topografinya datar dengan lereng 0-3%, relief 2-10 meter, dan jenis tanahnya entisol dengan tekstur halus.
- Sebangau (SBG) merupakan jalur meander sungai-sungai besar dengan tanggul-tanggul yang lebar. Batuan penyusunnya adalah aluvium sungai muda. Satuan fisiografinya termasuk Group Aluvial. Topografinya datar dengan lereng 0-3%, relief < 2 meter, dan lebar lembah 501-200 meter. Jenis tanahnya tergolong entisol dengan tekstur tanah halus.
- Klaru (KLR) merupakan dataran banjir tergenang tetap dengan batuan aluvium sungai muda. Satuan fisiografinya termasuk Group Aluvial. Topografinya datar dengan lereng 0-3%, relief < 2 meter, dan jenis tanahnya entisol dengan tekstur halus.
- Muara Beliti (MBI) merupakan dataran sendimen berbatu tufa yang berombak sampai bergelombang. Batuan penyusunnya adalah tufit, batuan lumpur, dan batuan lanau. Satuan fisiografinya termasuk Group Dataran. Topografinya bergelombang dengan lereng 9-15%, relief 11-50 meter, lebar puncak 500-200 meter, dan lebar lembah 25-200 meter. Jenis tanahnya inseptisol dengan tekstur halus.
- Sungai Aur (SAR) merupakan dataran endapan bertufa yang berbukit. Batuan penyusunnya adalah lumpur dan lanau. Satuan fisiografinya termasuk Group Dataran. Topografinya berbukit dengan lereng 16-25%, relief 11-50 meter, lebar puncak <50 meter, dan lebar lembah 25-200 meter. Jenis tanahnya tergolong ultisol dengan tekstur tanah agak halus.
Jenis Tanah di Riau
No | Jenis Tanah | Bahan Induk | Fisiografi |
1. | Entisols | Aluvium | Datar |
2. | Histosols | Organik | Datar |
3. | Inceptisols | Aluvium Metamorf Sedimen | Berombak-Bergelombang Datar Bergunung Berbukit Bergunung Berombak-Bergelombang |
4. | Mollisols | Batu Gamping | Berbukit |
5. | Oxisols | Metamorf Sedimen Volkanik | Berbukit Berbukit Berombak-Bergelombang Datar-Berombak |
6. | Ultisols | Metamorf Plutonik Sedimen Volkanik | Berbukit Berbukit Berbukit Bergunung Berombak-Bergelombang Berbukit Bergunung |
Tanah daratan Riau sebagian besar berasal dari endapan alluvium, dan beberapa tempat terdapat endapan neogen, seperti di sepanjang Sungai Kampar, Sungai Indragiri, dan Sungai Cinaku di Kabupaten Indragiri Hulu bagian selatan. Daerah perbatasan sepanjang Bukit Barisan sepenuhnya terdiri dari lapisan permokarbon, paleogen, dan neogen, yang merupakan tanah podsolik, yaitu tanah yang terbentuk dari batuan endapan.
Di Provinsi Riau terdapat enam jenis tanah utama, yaitu Entisols, Histosols, Inceptisols, Mollisols, Oxisols, dan Spodosols. Jenis-jenis tanah ini terbentuk dari tiga kelas tanah, yaitu organik, semi organik, dan non organik.
Tanah organik umumnya memiliki topografi datar, terutama terdapat di daerah pesisir hingga pertengahan daratan yang bertopografi dataran muda non-pegunungan. Beberapa bagian bahkan merupakan tanah rawa gambut. Tanah semi organik dengan topografi datar hingga bergunung terdapat di Kabupaten Kepulauan Meranti, Kabupaten Kampar, dan Kabupaten Rokan Hulu. Tanah non organik tersebar di seluruh wilayah Provinsi Riau, dan merupakan kelas tanah yang terbesar.
Itulah kondisi geologi Riau. Informasi ini dikutip dari dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (PRJMD) Provinsi Riau 2019-2024.
Dapatkan update dan Berita Riau Hari Ini setiap hari dari Cekricek.id. Ikuti kami melalui Google News dan. Klik tautan untuk terhubung.