Cekricek.id - Multiple sclerosis merupakan suatu penyakit kronis yang ditandai dengan berbagai hal. Termasuk di antaranya adalah terjadinya gangguan pada bagian saraf. Karena hal tersebut dapat terjadi akibat serangan pada bagian sistem kekebalan tubuh dan menghancurkan pada bagian serabut saraf yang terletak di saraf pusat.
Hal tersebut terletak pada bagian otak dan juga sumsum tulang belakang. Di tahun 2020 lalu sebuah penelitian menunjukkan hasil bahwasanya sebanyak hampir setengah dari populasi penduduk di Amerika serikat hidup dengan adanya multiple sclerosis, mengutip dari Healthydigest.com, Jumat (21/10/2022).
Dari berbagai penemuan tersebut juga dinyatakan bahwasanya ada berbagai dampak sekaligus juga gejala yang dialami oleh masyarakat. Terkhususnya pada penyakit ini termasuk antaranya adalah kesulitan untuk menelan atau juga dikenal dengan istilah disfagia.
Lantaran keberadaan disfagia juga mempengaruhi multiple sklerosis seseorang pada setiap tahap penyakit. Seperti halnya pada sebuah studi yang dicatatkan pada tahun 2014 lalu.
Bahwasanya disfagia datang dengan adanya konsekuensi sosial dan juga emosional baik untuk penderita multiple sclerosis serta keluarganya. Sehingga menyebabkan adanya kesulitan saat menelan makanan dan mempengaruhi kualitas hidup seseorang terutama juga berkaitan dengan hubungannya dalam bersosialisasi.
Contoh kecil yang bisa diambil dari hal tersebut diantaranya adalah ketika seseorang yang menderita penyakit ini mengalami permasalahan di waktu makan bersama keluarga. Atau juga makan di luar yang menyebabkan fungsi sosial dalam interaksi ini menjadi menurun.
Dikarenakan rasa tidak nyaman yang dirasakan membuatnya memilih untuk tidak menghadiri berbagai acara yang mungkin diadakan. Rata-rata orang menelan hingga 3000 kali sehari.
Ini merupakan tindakan kompleks dalam kehidupan yang membutuhkan penggunaan otot yang kemudian dikoordinasikan oleh otak. Selain itu, dalam proses ini juga kurang lebih terdapat 50 pasang otot dan saraf yang terlibat dalam adanya proses menelan, seperti bagian pipi lidah faring laring kerongkongan dan bibir.
Fase Menalan Makanan
Sementara untuk tahap menelan ini sendiri dibagi menjadi tiga bagian. Yaitu ada fase menelan oral di mana tugas daripada rahang dan lidah untuk mengambil makanan sebelum dikunyah dan dilunakkan.
Tahap kedua melibatkan lidah yang berupaya untuk mendorong makanan menuju tenggorokan. Sehingga memicu terjadinya proses menelan.
Sedangkan tahap terakhir berupa cairan yang memasuki kerongkongan lalu mengarah pada bagian perut. Ketiganya ini saling berkoordinasi untuk menelan makanan dengan benar.
Tetapi munculnya masalah disfagia dapat berakibat pada masalah pada bagian kontrol saraf. Ternyata penyakit multiple sklerosis ini terjadi dikarenakan adanya kerusakan pada bagian saraf.
Baca juga: Manfaat Kesehatan Tak Terduga dari Mencium Aroma Lilin
Ini menghambat terjadinya proses menelan lantaran semua otot-otot yang terlibat dalam proses penularan tersebut. Karena harus memiliki koordinasi utuh dengan bantuan kontrol dari pusat saraf pusat.