Cekricek.id - Dalam sebuah terobosan astronomi, Teleskop James Webb telah mengungkap keberadaan sebuah galaksi di alam semesta yang menyerupai galaksi kita, Bima Sakti. Penemuan ini mengguncang pemahaman kita tentang formasi dan evolusi galaksi sejak alam semesta berusia dua miliar tahun.
Galaksi spiral baru yang ditemukan, ceers-2112, mengungkapkan struktur mirip bar yang terdiri dari bintang dan gas melintang di pusatnya, menyerupai Bima Sakti yang juga memiliki struktur bar.
Dalam laporan riset ini dipublikasikan dalam jurnal Nature, para ilmuwan menduga bar Bima Sakti berputar seperti pemegang gulungan tisu toilet, mengarahkan gas ke pusat galaksi dan memicu pembentukan bintang.
Teleskop Hubble sebelumnya menunjukkan bahwa galaksi berbar hanya ada di galaksi tua yang telah mencapai kematangan. Namun, data dari Teleskop James Webb (JWST) menantang anggapan ini.
JWST, dengan kemampuannya mengumpulkan cahaya enam kali lebih banyak daripada Hubble, mengungkap bahwa galaksi spiral mirip Bima Sakti sudah ada 11,7 miliar tahun yang lalu, ketika alam semesta baru berusia 15 persen.
Ceers-2112 diamati pada redshift 3, yang berarti cahaya dari galaksi ini menempuh perjalanan selama 11,7 miliar tahun untuk sampai ke JWST. Penemuan ini mengejutkan karena bar galaksi dikira hanya muncul sekitar 4 miliar tahun setelah kelahiran alam semesta.
Studi tentang morfologi galaksi jauh ini penting untuk memahami sejarah mereka, membuka pintu bagi skenario baru tentang pembentukan dan evolusi galaksi, kata Cristina Cabello, peneliti di Instituto de Física de Partículas y del Cosmos.
Keberadaan bar di ceers-2112 menantang model teoritis yang ada, yang memprediksi kondisi alam semesta awal mencegah formasi galaksi berbar. "Prediksi teoritis dari simulasi kosmologi benar-benar kesulitan mereproduksi sistem seperti ini pada masa tersebut," ujar Luca Costantin dari Centro de Astrobiología di Madrid dan penulis utama studi tersebut.
Selain itu, studi ini juga memberikan wawasan baru tentang peran materi gelap di alam semesta awal. Diperkirakan 85 persen dari semua materi di alam semesta adalah materi gelap, namun temuan terbaru menunjukkan evolusi galaksi, setidaknya dalam kasus ceers-2112, didominasi oleh materi biasa, bukan materi gelap, ketika alam semesta berusia sekitar dua miliar tahun.
"Penemuan ini mengkonfirmasi bahwa evolusi galaksi ini didominasi oleh baryon — materi biasa yang menyusun kita — dan bukan oleh materi gelap, meskipun jumlahnya lebih banyak, ketika alam semesta baru berusia 15% dari usia sekarang," kata Jairo Abreu, peneliti di University of La Laguna.
JWST, hanya dalam setahun observasi, telah merevolusi pemahaman kita tentang alam semesta awal. "Dalam 5 hingga 10 tahun ke depan, saya berencana untuk terus memanfaatkan kemampuan luar biasanya, menyelidiki struktur terperinci dari galaksi pertama yang terbentuk di alam semesta," kata Costantin.