Begini pandangan Neno Warisman yang menganggap teroris sebagai tarian sihir.
Cekricek.id - Beberapa waktu lalu Indonesia sempat dihebohkan karena adanya kasus teror. Hal tersebut terjadi di sebuah gereja tepatnya di Gereja Katedral Makassar dan di Mabes Polri.
Hal ini tentu mengundang simpati dari banyak pihak termasuk sejumlah public figure di tanah air. Seperti pada komentar terbaru yang juga turut disampaikan oleh Neno Warisman.
Terkait dengan kejadian teror yang terjadi di tanah air, wanita ini malah beranggapan jika hal tersebut ibaratkan sebuah tarian sihir. Tidak hanya itu, tetapi Neno Warisman juga mengibaratkan bahwa terorisme ibaratnya sebuah tanaman.
“Umpama tanaman, kan ada tanaman itu yang beracun yah. Terus kalau kita ikut nyiramin tanaman itu, berarti kita ikut dong membesarkan tanaman racun itu. Begitulah pembicaraan ini, jika tidak kita mampu untuk mengantisipasi. Paling enggak kita nggak ikut makan tanaman beracun itu atau kita terkena durinya yang sangat pedih," katanya, Senin, 5 April 2021.
Neno pun mempertanyakan siapakah sebenarnya yang menanam tanaman tersebut atau dengan kata lain menanamkan istilah teror ini.
Menurutnya tak lain dan tak bukan adanya sosok peniup seruling yang nantinya akan membuat tanaman tersebut menari-nari dan menjadi sihir. Dengan kata lain bisa diibaratkan adanya sosok ataupun sekelompok orang yang dengan sengaja menjadikan hal tersebut untuk menyalahkan salah satu pihak.
“Dia menjadi sihir, dia menari-nari kemudian semua orang ikut mengikuti tariannya. Itu tarian sihir. Inilah terorisme itu adalah tarian sihir. Yang kita nggak boleh kena sihirnya tentu saja, kan,” katanya.
Selain itu dirinya juga menilai bahwa pemerintah saat ini kurang mau mendengar suara rakyatnya. Padahal pemerintah ibaratkan rumah yang akan menampung semua aspirasi dari masyarakatnya yang tak lain sebagai anak.
“Jadi saya lebih mengatakan bahwa kalau pemerintah gitu yah, mau melihat kepada rumah keluarga kecil saja: ada orang tua, ada anak. Itulah pemerintah itu orang tua, bapak, ayah. Pemerintah itu ayah, rakyat itu anak," ungkapnya.
Baca juga: Nia Ramadhani Sebut Tuhan dengan Kata "Lu", Ustaz Solmed: Ini Soal Hati
Apalagi sudah banyak kasus yang terjadi di mana pemerintah mengambil kebijakan tanpa mempertimbangkan masyarakat terlebih dahulu. Padahal sikap yang dilakukan oleh pemerintah tersebut juga termasuk dalam salah satu bentuk kejahatan.
“Kejahatan itu," tandasnya. [*/Nlm]