Cekricek.id - Diet satu kali makan sehari atau yang dikenal dengan "OMAD" kini menjadi sorotan, terutama di kalangan selebriti seperti Bruce Springsteen dan Chris Martin dari Coldplay. Meskipun banyak yang mengklaim diet ini membantu pengelolaan berat badan, apa sebenarnya dampaknya pada tubuh kita?
Puasa dan Kesehatan
Meskipun OMAD terdengar menarik, bukti ilmiah yang mendukung manfaatnya masih terbatas. Sebagian besar klaim positif mengenai OMAD bersifat anekdot atau berdasarkan asumsi bahwa jika puasa lainnya bermanfaat, maka OMAD pun demikian.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa diet puasa intermiten, seperti diet "5:2", dapat membantu pengelolaan berat badan. Namun, efektivitasnya tak lebih baik dari pendekatan diet lainnya.
Selain itu, makan dalam jendela waktu tertentu juga terbukti memiliki manfaat kesehatan lain, seperti menurunkan tekanan darah.
Hanya Satu Kali Makan
Hanya ada satu penelitian yang meneliti dampak OMAD pada manusia. Dalam penelitian tersebut, peserta diberi kalori yang sama setiap hari.
Setengah dari mereka makan dalam satu kali porsi besar, sementara setengah lainnya membaginya menjadi tiga kali makan.
Hasilnya menunjukkan bahwa makan satu kali sehari dapat mengurangi berat badan dan lemak tubuh. Namun, ada risiko penurunan massa otot dan kepadatan tulang. Jika diterapkan dalam jangka panjang, ini bisa meningkatkan risiko patah tulang.
Risiko Lainnya
Mengonsumsi makanan hanya sekali sehari bisa menyulitkan seseorang untuk memenuhi kebutuhan nutrisi harian, seperti energi, protein, serat, vitamin, dan mineral.
Kekurangan nutrisi ini dapat menyebabkan penurunan massa otot, konstipasi, dan kesehatan pencernaan yang buruk.
Oleh karena itu, seseorang yang menerapkan diet ini harus memastikan asupan protein, sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian, dan buah yang cukup dalam satu kali makan mereka.
Penting untuk diingat bahwa diet ini mungkin cocok untuk selebriti yang memiliki akses ke ahli gizi dan suplemen. Namun, bagi kebanyakan orang, diet ini mungkin tidak berkelanjutan dan berpotensi berbahaya dalam jangka panjang.
Meskipun diet OMAD sedang populer, masih banyak yang perlu kita ketahui tentang dampak jangka panjangnya pada kesehatan. Sebelum memutuskan untuk mengikuti tren ini, sebaiknya konsultasikan dengan ahli gizi atau dokter.