Cekricek.id - Sebuah tim ilmuwan dan aktivis konservasi di Australia tengah menjalankan misi menanam kembali Pinus Wollemi, atau yang dikenal sebagai 'pohon fosil hidup', di sebuah lokasi rahasia. Pinus langka ini diperkirakan telah punah dari bumi sekitar 2 juta tahun lalu.
Fosil Pinus Wollemi pertama kali ditemukan oleh para pendaki di Blue Mountains, New South Wales, Australia pada 1994. Saat ini populasi fosilnya yang tersisa di alam liar tinggal sekitar 60 pohon di Taman Nasional Wollemi.
Menurut Profesor John di Departemen Biologi Universitas New South Wales, Pinus Wollemi adalah satu dari sedikit tumbuhan di planet ini yang secara morfologis tidak mengalami banyak perubahan sejak Zaman Mesoziok, sekitar 66 juta hingga 145 juta tahun yang lalu.
Fosil jenis pohon ini bahkan menunjukkan penampilan yang hampir sama persis dengan pohon Wollemi yang ada saat ini.
Keunikan inilah yang menjadikan Pinus Wollemi mendapat julukan sebagai "fosil hidup". Sayangnya, populasi pohon langka ini kini terancam punah akibat jamur Phytophthora cinnamomi dan bencana kebakaran hutan yang kerap melanda New South Wales.
Untuk menyelamatkan pohon fosil hidup ini dari ambang kepunahan, pemerintah Australia bersama sejumlah aktivis lingkungan membentuk Tim Pemulihan Pinus Wollemi. Mereka kini tengah menjalankan misi penanaman kembali bibit Pinus Wollemi ke habitat aslinya di Taman Nasional Wollemi.
Penanaman dilakukan di tiga lokasi rahasia yang berupa ngarai batu pasir dalam dan sempit di dataran tinggi. Lokasi terpencil ini dipilih karena dianggap aman dari ancaman kebakaran hutan dan kekeringan. Lokasi rahasia ini juga bebas dari jamur Phytophthora penyebab kematian pohon.
"Kami telah mengambil langkah sangat ketat untuk mencegah masuknya jamur Phytophthora ke lokasi rahasia ini. Bahkan anggota tim pemulihan membatasi waktu mereka berada di dekat tanaman untuk mengurangi risiko kontaminasi," ujar John dilansir Livescience.
Sejak 2019, lebih dari 900 pohon bibit Wollemi telah berhasil ditanam di lokasi rahasia tersebut. Meski demikian, nasib jangka panjang spesies ini masih belum terjamin mengingat pohon muda Wollemi hanya tumbuh kurang dari 1 cm per tahun. Dibutuhkan puluhan bahkan ratusan tahun bagi pohon ini untuk berkembang biak secara alami.
"Upaya pemulihan Pinus Wollemi diperkirakan akan memakan waktu berabad-abad. Kuncinya adalah munculnya generasi kedua secara alami di habitat baru ini," imbuh John.
Selain lambatnya pertumbuhan, ancaman perubahan iklim seperti peningkatan intensitas kebakaran hutan dan kekeringan diperkirakan akan semakin mengganggu upaya restorasi Pinus Wollemi ke depannya. Para ilmuwan menilai dibutuhkan mulai generasi selanjutnya untuk melanjutkan misi penyelamatan pohon fosil hidup ini.