Norwegia juga memiliki kebun binatang manusia selama lima bulan pada tahun 1914, yang mencakup 80 orang dari Senegal yang tinggal di 'Desa Kongo.'
Lebih dari separuh penduduk Norwegia berkunjung ke pameran di Oslo ketika orang-orang Afrika mengenakan pakaian tradisional dan melakukan kegiatan memasak, makan, dan membuat kerajinan tangan sehari-hari.
Dan lebih dari 18 juta orang datang untuk mengunjungi Pameran Dunia pada tahun 1889, yang diadakan di Paris. Daya tarik utama termasuk tampilan 400 orang.
Industri yang memalukan juga memengaruhi penduduk asli Australia pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20.
Penduduk asli Australia dipelihara bersama binatang dan diarak keliling dunia dalam apa yang dijuluki 'Kebun Binatang Manusia'.
Baca juga: 8 Agama Tertua di Dunia
Sinematografer Australia Philip Rang, yang mengerjakan film itu, mengatakan orang Aborigin dipajang sebagai 'bumerang yang melempar bumerang' di sekitar Amerika Utara dan Eropa.
"Manusia pribumi dari semua bagian dunia terjajah dipamerkan di Pameran Dunia, Kebun Binatang, Pertunjukan Freak, sirkus seperti Pertunjukan Terbesar PJ Barnum di Bumi, dan merekonstruksi desa-desa etnis di Eropa," katanya kepada Daily Mail Australia awal tahun ini. [*/Nit]