Potret Penggunaan Lahan di Riau

Cekricek.id - Potret Penggunaan Lahan di Riau

Ilustrasi. [Foto: Canva]

Cekricek.id, Pekanbaru - Lahan di Provinsi Riau beragam, mulai dari savana dan padang rumput hingga hutan mangrove primer dan sekunder. Ada juga rawa, pertambangan, semak belukar, tubuh air, permukiman, hutan lahan kering, sawah, hutan tanaman, dan perkebunan. Berikut data penggunaan lahan di Riau:

Image Attachment
[Sumber: PRJMD Provinsi Riau 2019-2024]

Berdasarkan data tersebut, dapat kita lihat bahwa penggunaan lahan terluas di Provinsi Riau tahun 2016 adalah untuk sub sektor perkebunan, yaitu 30,34% atau 2.734.636,81 hektar. Sementara itu, penggunaan lahan terkecil adalah untuk savana/padang rumput, yaitu hanya seluas 80,85 hektar atau 0,001% dari total penggunaan lahan.

Data tutupan lahan ini dapat digunakan untuk memperkirakan potensi pemanfaatan ruang, terutama untuk penggunaan sumber-sumber pengembangan sosial ekonomi masyarakat. Data ini juga dapat digunakan untuk menyusun kebijakan peruntukan ruang yang sesuai dengan kondisi wilayah.

Potensi Sumberdaya

Provinsi Riau memiliki potensi yang besar untuk pengembangan berbagai sektor, seperti pertanian, pesisir dan laut, pertambangan, industri, dan pariwisata. Selain itu, pemekaran wilayah kabupaten/kota juga dapat menjadi salah satu upaya untuk mendorong pengembangan potensi ekonomi dan menciptakan pertumbuhan dan pemerataan ekonomi di Provinsi Riau.

Berdasarkan sistem informasi geografis, sebagian besar lahan non kawasan hutan, khususnya lahan budidaya, diusahakan untuk budidaya tanaman perkebunan. Selain itu, lahan budidaya juga diusahakan untuk tanaman pangan, namun secara terbatas.

Dari luas lahan Provinsi Riau yang mencapai 9,01 juta hektar, penggunaan lahan yang paling luas adalah penggunaan lainnya, yaitu sebesar 4,39 juta hektar (48,80%). Penggunaan lahan yang paling sempit adalah tambak, yaitu sebesar 0,002 juta hektar (0,02%).

Berikut data luas lahan di Riau menurut jenis dan penyebarannya di kabupaten/kota pada tahun 2016:

Kabupaten/ KotaPertanian Lahan KeringPertanian Lahan Kering CampurSawahPerkebunanTambakLainnyaTotal Penggunaan Lahan
Kuantan Singingi21.685,2681.364,3610.120,08225.191,20-188.939,89527.273,74
Indragiri Hulu58.628,01213.567,0885,59185.677,37-339.858,79797.816,84
Indragiri Hilir43.230,5087.838,63114.037,73586.276,391.865,87513.340,351.346.589,47
Pelalawan23.164,5071.705,336.042,15323.493,32-877.613,351.302.018,65
Siak24.261,5554.566,3815.228,28234.319,1538,44455.983,17784.396,97
Kampar13.113,87270.704,04-383.890,49-422.013,261.089.721,66
Rokan Hulu86.198,14249.733,66684,89191.128,62-224.997,97752.743,28
Bengkalis16.192,6066.408,8816.051,48237.878,53215,21515.296,93852.043,63
Rokan Hilir45.320,39163.160,473.994,66273.938,9112,27429.045,75915.472,45
Kep.Meranti1.773,2361.639,89680,9953.619,68-245.965,40363.679,18
Pekanbaru1.237,208.170,72-17.167,89-36.764,4963.340,30
Dumai777,4445.729,68609,4922.055,25-148.607,98217.779,79
Provinsi Riau335.582,691.374.589,12167.535,342.734.636,802.131,794.398.427,339.012.875,96
[Sumber: PRJMD Provinsi Riau 2019-2024]

Berdasarkan persentase distribusi penggunaan luas lahan menurut kabupaten/kota, luas lahan terbesar terdapat di Kabupaten Indragiri Hilir, yaitu sebesar 1,346 juta hektar (14,94%). Luas lahan terkecil terdapat di Kota Pekanbaru, yaitu sebesar 0,063 juta hektar (0,70%).

Image Attachment
[Sumber: PRJMD Provinsi Riau 2019-2024]

Selain itu berikut data tutupan lahan Riau berdasarkan RTRW Riau tahun 2018-2038:

Image Attachment
[Sumber: PRJMD Provinsi Riau 2019-2024]

Data tutupan lahan ini dapat digunakan untuk memperkirakan potensi pemanfaatan ruang yang sesuai dengan arah kebijakan peruntukan ruang.

Pengembangan sektor-sektor potensi baik pertanian dan non pertanian telah tertuang dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) wilayah Provinsi Riau 2018-2038, sebagaimana terlihat pada tutupan lahan Gambar 2.13 di atas.

RTRW Provinsi Riau menunjukkan bahwa pada luas penggunaan lahan eksisting tahun 2017 menurut tutupan lahan, terdapat dua sub sektor yang mendominasi penggunaan lahan, yaitu perkebunan dan kehutanan.

Pertanian Budidaya Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan dan Peternakan serta Perikanan (Pesisir dan Laut)

Pada tahun 2017, sektor pertanian menyumbang 25,32% terhadap PDRB Provinsi Riau. Ini menjadikannya sektor kedua terbesar dalam perekonomian Riau, setelah sektor pertambangan dan penggalian. Kontribusi yang besar ini terutama berasal dari subsektor perkebunan, yang menghasilkan empat komoditas utama: kelapa sawit, kelapa, karet, dan sagu.

Menurut Rencana Tata Ruang dan Wilayah Provinsi Riau Tahun 2018-2038, luas kawasan yang telah dimanfaatkan untuk pengembangan pertanian lahan kering di Provinsi Riau adalah 335.556 hektar. Dari data penggunaan lahan secara rinci di Provinsi Riau, berikut adalah dominasi penggunaan lahannya:

  1. Perkebunan seluas 2.734.637 hektar
  2. Pertanian lahan kering campur seluas 1.374.58 hektar
  3. Hutan rawa sekunder seluas 973.927 hektar
  4. Semak belukar rawa seluas 928.248 hektar
  5. Hutan tanaman seluas 861.617 hektar
  6. Tanah terbuka seluas 546.670 hektar
  7. Pertanian lahan kering seluas 335.566 hektar
  8. Hutan sekunder seluas 321.074 hektar
  9. Penggunaan lahan lainnya seluas 936.558 hektar

Perkebunan rakyat mendominasi lahan perkebunan di Riau, tetapi produktivitasnya lebih rendah dari perkebunan yang dikelola pemerintah dan swasta. Hal ini menunjukkan bahwa perkebunan rakyat belum mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Riau.

Sebanyak 48,16% dari angka kemiskinan di sektor pertanian terjadi pada masyarakat yang bekerja di perkebunan. Oleh karena itu, diperlukan program peningkatan produktivitas perkebunan rakyat pada semua komoditas untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang bekerja di sub sektor perkebunan.

Wilayah Pesisir dan Laut

Wilayah pesisir dan laut Provinsi Riau yang luas memiliki kekayaan alam yang beragam. Kekayaan alam ini memiliki berbagai fungsi penting sebagai penyangga kehidupan dan dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat Riau, baik pada masa kini maupun masa yang akan datang.

Sumber daya alam hayati laut wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil di Provinsi Riau menyimpan potensi yang besar untuk masa depan. Sumber daya ini meliputi ikan, terumbu karang, mangrove, padang lamun, dan biota laut lainnya. Sumber daya non hayati laut seperti minyak bumi, mineral, pasir laut, dan energi laut lainnya serta jasa lingkungan dan kelautan juga dapat dimanfaatkan.

Kawasan peruntukan perikanan di Provinsi Riau terdiri atas perikanan tangkap dan budidaya perikanan.

  • Perikanan tangkap direncanakan untuk berlokasi di perairan Selat Malaka dan sekitar pulau-pulau kecil di Provinsi Riau. Potensi perikanan di kawasan ini meliputi ikan pelagis kecil, udang, dan kepiting.
    • Kabupaten Bengkalis: perairan Selat Malaka dan sekitar Pulau Rupat
    • Kabupaten Rokan Hilir: perairan Selat Malaka dan sekitar Pulau Jemur
    • Kabupaten Indragiri Hilir: perairan Indragiri Hilir
  • Budidaya perikanan terdiri atas budidaya perikanan darat dan budidaya perikanan laut.
    • Budidaya perikanan darat tersebar di seluruh wilayah kabupaten dan kota. Mayoritas kawasan ini terdapat di sepanjang aliran sungai dan anak-anak sungai.
    • Budidaya perikanan laut dikembangkan di beberapa kabupaten dan kota, antara lain:
      • Kabupaten Bengkalis: pesisir dan perairan laut dangkal sekitar Pulau Bengkalis dan Pulau Rupat
      • Kabupaten Kepulauan Meranti: Pulau Padang, Pulau Tebing Tinggi, dan Pulau Rangsang
      • Kabupaten Rokan Hilir: pesisir dan perairan laut dangkal Selat Malaka

Itulah potret penggunaan lahan di Riau. Informasi ini dikutip dari dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (PRJMD) Provinsi Riau 2019-2024.

Dapatkan update Berita Riau Hari Ini setiap hari dari Cekricek.id. Ikuti kami melalui Google News. Klik tautan untuk terhubung.

Baca Juga

Berita Riau Hari Ini: Ini Gambaran Umum Sumber Daya Alam Riau
Ini Gambaran Umum Sumber Daya Alam Riau
Berita Riau Hari Ini: Inilah Arah Kebijakan Ekonomi Daerah Indragiri Hilir 2024
Inilah Arah Kebijakan Ekonomi Daerah Indragiri Hilir 2024
Berita Inhil Hari Ini dan Berita Riau Hari Ini: Angka Putus Sekolah di Indragiri Hilir Meningkat Sejak 2019
Angka Putus Sekolah di Indragiri Hilir Meningkat Sejak 2019
Berita Inhil Hari Ini dan Berita Riau Hari Ini: Profil Kemiskinan Indragiri Hilir: Sekitar 5.000 Orang Tidak Bisa Membeli Makanan
Profil Kemiskinan Indragiri Hilir: Sekitar 5.000 Orang Tidak Bisa Membeli Makanan
Berita Inhil Hari Ini dan Berita Riau Hari Ini: Kondisi Demografi Indragiri Hilir: Kekhawatiran Terhadap 'Baby Boom'
Kondisi Demografi Indragiri Hilir: Kekhawatiran Terhadap 'Baby Boom'
Berita Inhil Hari Ini dan Berita Riau Hari Ini: Potensi Bencana Alam di Indragiri Hilir: Rawan Banjir dan Kebakaran Lahan
Potensi Bencana Alam di Indragiri Hilir: Rawan Banjir, Kebakaran Hutan dan Lahan