Raymond Westerling

Raymond Westerling

Raymond Westerling. [Istimewa]

Siapa Raymond Westerling?

Raymond Westerling adalah seorang komandan pasukan Belanda yang kontroversial, lahir pada tanggal 31 Agustus 1919 di Istanbul, Kesultanan Utsmaniyah. Namun, dia meninggal dunia pada 26 November 1987 di Purmerend, Belanda, pada usia 68 tahun. Westerling dikenal karena peran pentingnya dalam Pembantaian Westerling (1946-1947) di Sulawesi Selatan dan upaya kudeta APRA di Bandung, Jawa Barat.

Pada tanggal 20 Juli 1946, Westerling diangkat sebagai komandan pasukan khusus. Tugasnya adalah menumpas pemberontakan di Sulawesi Selatan yang terjadi setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya. Namun, tindakan Westerling selama operasi ini memicu kontroversi besar. Ia melanggar peraturan perang dengan melakukan pembantaian terhadap penduduk setempat di Makassar tanpa pandang bulu.

Dalam peristiwa yang dikenal sebagai Pembantaian Westerling, Westerling dan pasukannya membunuh orang-orang yang mereka anggap sebagai musuh tanpa memedulikan prinsip-prinsip kemanusiaan. Aksi ini menyebabkan kepanikan dan ketakutan di antara penduduk, dengan banyak orang yang kehilangan nyawa mereka secara tidak adil.

Setelah pembantaian yang kontroversial tersebut, Westerling akhirnya diberhentikan dari militer. Namun, pada tahun 1949, dia secara diam-diam mendirikan sebuah organisasi rahasia dengan jumlah pengikut sekitar 500.000 orang. Tujuan organisasi ini tidak jelas, tetapi aktivitas rahasianya menimbulkan kekhawatiran di kalangan pemerintah dan masyarakat.

Selain terlibat dalam Pembantaian Westerling, Westerling juga terlibat dalam upaya kudeta APRA di Bandung, Jawa Barat. Bersama dengan anak buahnya, dia melakukan serangkaian pembunuhan brutal terhadap siapa pun yang mereka temui di jalan. Tindakan ini menciptakan ketakutan yang mendalam di kalangan masyarakat dan meninggalkan luka yang belum sembuh hingga hari ini.

Sejarah Raymond Westerling adalah sebuah cerminan gelap dalam hubungan kolonial antara Belanda dan Indonesia. Tindakannya yang kejam dan melanggar hukum telah menjadi subjek kontroversi yang berkepanjangan. Meskipun ia memimpin dengan tangan besi, ia tidak dapat menghindarkan diri dari penilaian buruk seiring berjalannya waktu.

Meskipun Raymond Westerling mungkin telah meninggal, warisannya tetap hidup dalam sejarah Indonesia. Kisahnya menjadi pengingat yang kelam tentang masa lalu yang tidak boleh dilupakan. Penting bagi kita untuk belajar dari kejadian-kejadian seperti ini agar kita dapat mencegah pengulangan tragedi serupa di masa depan.

Referensi: Kamus Sejarah Indonesia.

Baca Juga

Sumpah Terlarang dan Akhir Dinasti Kerajaan Koto Besar Takluk oleh Belanda
Sumpah Terlarang dan Akhir Dinasti Kerajaan Koto Besar Takluk oleh Belanda
Dari Tragedi Karbala ke Pantai Pariaman: Perjalanan Spiritual Tradisi Tabuik
Dari Tragedi Karbala ke Pantai Pariaman: Perjalanan Spiritual Tradisi Tabuik
Siak Lengih dan Masjid Keramat: Warisan Spiritual yang Mengubah Wajah Kerinci
Siak Lengih dan Masjid Keramat: Warisan Spiritual yang Mengubah Wajah Kerinci
Jejak Imperium Terlupakan: Kisah Kerajaan Melayu yang Menguasai Nusantara Selama 9 Abad
Jejak Imperium Terlupakan: Kisah Kerajaan Melayu yang Menguasai Nusantara Selama 9 Abad
Penelitian DNA Membuktikan Kekerabatan Suku Sakai dengan Minangkabau Pagaruyung
Penelitian DNA Membuktikan Kekerabatan Suku Sakai dengan Minangkabau Pagaruyung
Ketika Islam Menulis Ulang Sejarah Minangkabau: Jejak Spiritual dalam Tambo Kuno
Ketika Islam Menulis Ulang Sejarah Minangkabau: Jejak Spiritual dalam Tambo Kuno