Riset eDNA Solusi Baru untuk Konservasi Sidat di Indonesia

Riset eDNA Solusi Baru untuk Konservasi Sidat di Indonesia

Ilustrasi: Sidat. [Foto: Canva]

Cekricek.id - Indonesia memiliki keanekaragaman hayati sidat yang sangat tinggi, dengan perkiraan 50 persen spesies sidat di dunia hidup di perairan nusantara. Namun, keberadaan binatang semi akuatik ini terancam punah oleh pemanasan global, penangkapan berlebih, dan gangguan habitat alaminya.

Kepala Pusat Riset Limnologi dan Sumber Daya Air Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN, Hidayat, mengatakan upaya konservasi sidat perlu digencarkan agar spesies ini tidak musnah. Salah satu harapannya adalah memanfaatkan teknologi environmental DNA atau disingkat eDNA.

”Sidat adalah salah satu jenis ikan di Indonesia. Namun pemanasan global, penangkapan ikan berlebihan, dan beberapa gangguan lingkungan lain mengancam keberadaan sidat. Kita perlu membicarakan metode konservasi untuk menjaga keberlanjutan hidup sidat, sehingga tidak punah. Paparan dari para narasumber webinar hari ini tentunya akan membawa tambahan ilmu dan referensi kita, salah satunya teknologi environmental DNA (eDNA) untuk mendeteksi salah satu jenis sidat di perairan darat,” ucap Hidayat saat membuka webinar, Senin (05/02).

Peneliti PRLSDA Sekar Larashati menjelaskan bahwa monitoring menggunakan eDNA adalah metode dengan memanfaatkan DNA yang dilepaskan oleh organisme ke lingkungan. DNA ini berasal dari kulit, sisik, rambut, telur, sperma dan bentuk lainnya.

”Metode ini juga bersifat non-invasif, tidak merusak spesies atau habitat yang diteliti. Bahkan, selama pengambilan sampel metode ini tidak membahayakan ekosistem atau spesies terancam,” imbuh Asti, rekannya.

Menurut Asti, analisis eDNA sangat mendukung riset keanekaragaman hayati dan upaya konservasi habitat air tawar. Metode tersebut bisa mendeteksi spesies langka, spesies invasif, memetakan migrasi dan melakukan sensus populasi ikan.

”Melalui analisis eDNA, kita dapat mendeteksi spesies yang populasinya sudah sangat sedikit, spesies invasif, peta migrasi dan kajian biodiversitas ikan. Metode ini juga membantu meningkatkan deteksi ikan, meminimalisir kesalahan identifikasi, dan melibatkan citizen science, dan non invasif,” papar Asti.

Ada dua pendekatan analisis eDNA, yakni metabarcoding dan spesifik spesies. Metabarcoding bisa mendeteksi banyak spesies sekaligus, tetapi mahal dan makan waktu. Sementara spesifik spesies difokuskan pada satu spesies target, lebih simpel dan murah.

”Riset eDNA spesies spesifik untuk deteksi A. bicolor telah kami lakukan sebagai upaya konservasi di perairan Segara Anakan. Namun penelitian lebih lanjut untuk validasi spesifisitas dari sampel lapangan masih perlu dilakukan. Harapannya, nanti dapat diaplikasikan untuk deteksi, perlindungan, dan pelestarian jenis sidat yang beresiko terancam punah juga untuk monitoring dampak antropogeniknya,” terang Asti.

Baca juga: Ikan Sidat Punya Kandungan Gizi Berlimpah yang Kalahkan Ikan Salmon

Selain itu, Kenzo Kaifu dari Chuo University Jepang juga menekankan urgensi pengelolaan perikanan sidat. Menurutnya, banyak negara penghasil sumber daya sidat seperti Jepang dan Eropa kini menghadapi tekanan dan penurunan populasi sidat. Maka upaya pelestarian dan pemanfaatan sidat yang bertanggung jawab sangat dibutuhkan.

Baca Berita Riau Hari Ini setiap hari di Channel Cekricek.id.

Baca Juga

Panduan Menggunakan Nomor SMS Sekali Pakai untuk Penggunaan Bisnis dan Pribadi
Panduan Menggunakan Nomor SMS Sekali Pakai untuk Penggunaan Bisnis dan Pribadi
Pola Head and Shoulders, Strategi Trading Crypto yang Harus Dipahami
Pola Head and Shoulders, Strategi Trading Crypto yang Harus Dipahami
Cara Membeli Nomor WhatsApp Virtual untuk Kebutuhan Anda
Cara Membeli Nomor WhatsApp Virtual untuk Kebutuhan Anda
5 Cara Trading Memecoin Solana yang Tengah Populer
5 Cara Trading Memecoin Solana yang Tengah Populer
7 Cara Memilih Konsultan Pajak yang Tepat untuk Bisnis Anda
7 Cara Memilih Konsultan Pajak yang Tepat untuk Bisnis Anda
Pengedar narkoba ditangkap oleh Tim Phantom Sat Narkoba Polres Payakumbuh di kediamannya di Kecamatan Situjuh
Pengedar Narkoba Ditangkap Setelah Buron Tiga Bulan di Situjuh