Seorang Remaja Meninggal Setelah Makan Keripik Pedas Tortilla dalam Acara "One Chip"

Seorang Remaja Meninggal Setelah Makan Keripik Pedas Tortilla dalam Acara "One Chip"

Tragedi di Balik Tantangan "One Chip": Remaja AS Meninggal Setelah Makan Keripik Pedas Ekstrem. [Foto: Ist]

Seorang remaja 14 tahun dari Massachusetts, AS, meninggal setelah mengonsumsi keripik tortilla yang dilapisi oleh dua jenis cabai terpedas di dunia, Carolina Reaper dan Naga Viper, dalam tantangan viral "One Chip Challenge".

Cekricek.id - Sebuah tragedi menimpa Harris Wolobah, seorang remaja berusia 14 tahun asal Massachusetts, Amerika Serikat. Ia meninggal beberapa jam setelah memakan keripik tortilla yang dilapisi oleh dua jenis cabai terpedas di dunia, Carolina Reaper dan Naga Viper.

Keripik ini dipasarkan dengan nama "One Chip Challenge" dan dikemas dalam kotak berbentuk peti mati dengan lambang tengkorak merah, lengkap dengan peringatan bagi mereka yang hamil atau memiliki kondisi medis.

Menurut laporan, Harris adalah remaja yang sehat tanpa riwayat medis yang bisa menjelaskan komplikasi yang mungkin timbul.

Namun, tak lama setelah memakan keripik tersebut, Harris mengunjungi perawat sekolahnya dengan keluhan sakit perut. Beberapa jam setelah dikirim pulang, Harris pingsan dan berhenti bernapas. Meski upaya medis dilakukan, Harris dinyatakan meninggal.

Hasil otopsi belum mengkonfirmasi penyebab pasti kematian Harris. Namun, ibunya, Lois Wolobah, telah meminta produk tersebut ditarik dari pasaran. "Saya hanya ingin orang tua lainnya sadar bahwa produk ini tidak aman," ujar Lois kepada The New York Times.

Produk "One Chip Challenge" ini dijual oleh Amplify Snack Brands, anak perusahaan dari Hershey Company. Lebih dari sekadar camilan, keripik ini dianggap sebagai olahraga ekstrem, di mana konsumen ditantang untuk menahan rasa pedas sepanjang mungkin.

Setiap tahunnya, perusahaan merilis formula baru dengan bahan dari berbagai jenis cabai yang memiliki kandungan pedas yang sangat tinggi.

Pada tahun 2022, Carolina Reaper dan Trinidad Scorpion menjadi bintangnya. Namun, tahun ini, Trinidad Scorpion digantikan dengan Naga Viper, yang pernah dinyatakan sebagai cabai terpedas di dunia pada tahun 2011.

Rasa pedas dari cabai disebabkan oleh senyawa bernama capsaicin yang merangsang saraf pendeteksi panas. Semakin banyak capsaicin, semakin kuat rasa pedas yang dirasakan.

Sebagai perbandingan, ekstrak dari cabai jalapeño memiliki 10,000 Scoville heat units (SHU), sementara Carolina Reaper mencapai lebih dari 2,000,000 SHU dan Naga Viper sekitar 1,400,000 SHU.

Rasa pedas yang ekstrem bisa memicu adrenalin dan hormon lainnya, memberikan sensasi "terbakar". Namun, dalam kasus ekstrem, reaksi tubuh bisa menjadi sangat hebat.

Media sosial penuh dengan video orang yang berusaha menahan rasa pedas dari saus atau cabai ekstrem.

Meski komplikasi serius jarang terjadi, ada beberapa kasus yang mencatat kerusakan pada arteri otak atau kerongkongan.

Belum jelas apa yang menyebabkan kematian Harris, namun Pacqui, produsen keripik, telah mengeluarkan pernyataan belasungkawa. Sebagai respons atas insiden ini, produk tersebut dilaporkan mulai ditarik dari rak toko di AS.

Baca Juga

Polemik Konstitusional Muncul Usai Trump Perintahkan Bombardir Iran
Polemik Konstitusional Muncul Usai Trump Perintahkan Bombardir Iran
Donald Trump dan Benjamin Netanyahu berjabat tangan di Gedung Putih dengan bendera Amerika Serikat dan Israel di latar belakang
Netanyahu Berhasil Manfaatkan Trump untuk Menyerang Fasilitas Nuklir Iran
Peta Selat Hormuz dan lokasi pangkalan militer Amerika Serikat di Bahrain yang menjadi target seruan serangan balasan Iran
Khamenei Diminta Balas Serangan AS dan Blokade Selat Hormuz
Demokrat Tuntut Pemakzulan Trump Usai Serangan Militer AS ke Fasilitas Nuklir Iran
Demokrat Tuntut Pemakzulan Trump Usai Serangan Militer AS ke Fasilitas Nuklir Iran
Iran Pastikan Tak Ada Kontaminasi Nuklir Setelah Serangan AS
Iran Pastikan Tak Ada Kontaminasi Nuklir Setelah Serangan AS
Presiden Donald Trump memberikan pernyataan di Gedung Putih mengenai serangan militer AS terhadap fasilitas nuklir Iran
Trump Ultimatum Iran: Pilih Damai atau Kami Hancurkan