Serangan Bom di Upacara Peringatan Komandan Soleimani, Iran; Sekitar 100 Orang Tewas

Cekricek.id: Serangan Bom di Upacara Peringatan Komandan Soleimani, Iran; Sekitar 100 Orang Tewas

Ilustrasi. [Foto: Canva]

Cekricek.id - Ledakan bom mematikan mengguncang upacara peringatan di Iran, menewaskan hampir 100 orang dan melukai banyak lainnya pada 3 Januari 2024. Peristiwa tragis ini terjadi dalam acara empat tahun untuk mengenang komandan Qassem Soleimani, yang tewas dalam serangan pesawat tak berawak AS pada 2020.

Dua ledakan terjadi secara berurutan di pemakaman tempat Soleimani dimakamkan di kota Kerman, Iran tenggara. Pihak berwenang Iran menyebut peristiwa tersebut sebagai tindakan teroris tanpa menyebutkan pelakunya secara spesifik.

Televisi pemerintah melaporkan ledakan pertama diikuti oleh ledakan kedua dalam kurun waktu 20 menit, menciptakan suasana panik di tengah kerumunan yang hadir.

Pemerintah AS menyatakan keprihatinan atas peristiwa tersebut, dengan seorang pejabat senior menyebut ledakan tersebut sebagai "serangan teroris." Meskipun belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab, pernyataan dari pemerintah AS menyoroti kemungkinan keterlibatan kelompok militan seperti ISIS, yang telah melakukan serangan serupa di masa lalu.

Presiden Iran, Ebrahim Raisi, mengutuk peristiwa tersebut sebagai "kejahatan keji dan tidak manusiawi." Sementara itu, Ayatollah Khamenei, pemimpin tertinggi Iran, bersumpah akan membalas dendam atas dua pemboman berdarah tersebut. Beliau menyatakan bahwa para penjahat yang bertanggung jawab akan ditindak tegas, menegaskan bahwa tidak akan ada ampun bagi mereka.

Reaksi internasional terhadap serangan ini datang dari berbagai negara, termasuk Rusia dan Turki, yang mengutuk keras peristiwa tersebut. Sekretaris Jenderal PBB juga menyerukan pertanggungjawaban bagi para pelaku kejahatan tersebut.

Menteri Kesehatan Iran, Bahram Eynollahi, memberikan informasi terbaru tentang korban, dengan menyatakan bahwa jumlah korban tewas mencapai 95 orang, sedangkan 211 orang lainnya mengalami luka-luka. Serangan ini mencatat sejarah sebagai serangan paling mematikan dalam sejarah Republik Islam, menandingi insiden-insiden serupa yang pernah terjadi di masa lalu.

Dalam tragedi ini, dunia menyaksikan kekejaman yang tidak dapat diterima, dan ketegangan di kawasan ini semakin meningkat. Masyarakat internasional menanti perkembangan selanjutnya seiring upaya penyelidikan untuk mengungkap pelaku di balik serangan mengerikan ini.

Dapatkan update Berita Riau Hari Ini setiap hari dari Cekricek.id. Ikuti kami melalui Google News. Klik tautan untuk terhubung.

Baca Juga

Presiden Donald Trump memberikan pernyataan di Gedung Putih terkait gencatan senjata Iran-Israel
Trump Umumkan Kesepakatan Gencatan Senjata Iran-Israel
Polemik Konstitusional Muncul Usai Trump Perintahkan Bombardir Iran
Polemik Konstitusional Muncul Usai Trump Perintahkan Bombardir Iran
Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong memberikan pernyataan pers terkait dukungan Australia terhadap serangan AS ke Iran
Australia Dukung AS Serang Iran: Iran Tidak Boleh Punya Senjata Nuklir
Mengapa Sekutu Iran Bungkam Meski Amerika Serikat Ikut Serang Teheran?
Mengapa Sekutu Iran Bungkam Meski Amerika Serikat Ikut Serang Teheran?
Donald Trump dan Benjamin Netanyahu berjabat tangan di Gedung Putih dengan bendera Amerika Serikat dan Israel di latar belakang
Netanyahu Berhasil Manfaatkan Trump untuk Menyerang Fasilitas Nuklir Iran
Iran Luncurkan Rudal Balistik Khorramshahr-4 ke Israel Usai Serangan AS
Iran Luncurkan Rudal Balistik Khorramshahr-4 ke Israel Usai Serangan AS