Serangan rudal Rusia di kota Chernihiv, Ukraina menewaskan tujuh orang, termasuk seorang anak berusia 6 tahun. Presiden Zelenskiy menyebutnya sebagai hari penuh duka yang disebabkan oleh Rusia.
Cekricek.id - Tragedi melanda kota bersejarah Chernihiv di Ukraina utara ketika tujuh orang, salah satunya anak berusia 6 tahun, tewas akibat serangan rudal Rusia. Menurut kementerian dalam negeri, serangan tersebut juga melukai 90 orang lainnya.
Ketika rudal mendarat, banyak warga yang sedang dalam perjalanan menuju gereja untuk merayakan hari raya keagamaan. Dari korban luka, 12 di antaranya adalah anak-anak dan 10 lainnya adalah anggota kepolisian.
Dalam laporan Reuters, Presiden Volodymyr Zelenskiy, yang saat itu sedang berkunjung kerja ke Swedia, menyatakan melalui Telegram, "Rudal Rusia menghantam tepat di pusat kota kami, di Chernihiv. Sebuah alun-alun, universitas politeknik, sebuah teater." Ia melanjutkan, "Hari Sabtu yang biasa, kini berubah menjadi hari berduka karena ulah Rusia."
Sebuah video singkat yang disertakan dalam unggahan Zelenskiy menampilkan puing-puing yang berserakan di alun-alun depan teater drama regional. Beberapa mobil yang terparkir mengalami kerusakan parah, dan salah satunya menampilkan tubuh yang terkulai di dalamnya.
Chernihiv, yang dikenal dengan jalan-jalan berdaun dan gereja-gereja yang berusia ratusan tahun, berjarak sekitar 145 km ke utara dari ibu kota Kyiv. Kementerian dalam negeri mengungkapkan bahwa atap teater drama telah hancur akibat serangan tersebut.
Sebagai bagian dari invasi yang dimulai pada Februari tahun lalu, Rusia telah menyerang kota-kota Ukraina yang jauh dari garis depan dengan rudal dan drone.
Pada Sabtu dini hari, angkatan udara Kyiv mengumumkan bahwa militer Ukraina telah berhasil menembak jatuh 15 dari 17 drone Shahed buatan Iran yang diluncurkan oleh Moskow dalam serangan semalam.