Cekricek.id - Gatal adalah persoalan yang harus cepat diatasi. Manusia bila merasakan gatal, ia akan langsung menggaruk dengan tangan atau menggunakan alat bantu. Karena bila tidak diatasi, akan membuat tubuh tidak nyaman. Nah, bagaimana kalau rasa gatal itu menyerang ikan, apa yang akan mereka lakukan?
Ternyata, ikan di lautan pun punya persoalan yang sama. Terkadang, ikan merasakan gatal pada kulitnya.
Lalu bagaimana ikan menggaruk badannya?
Sebuah jurnal yang dipublish di PLOS One, menyebutkan ada penelitian yang memperlihatkan ikan tuna menggosokkan tubuhnya dengan cara menggosokan ke tubuh ikan hiu.
"Menggaruk kemungkinan akan menghilangkan parasit, kulit mati, dan iritasi lainnya. Ikan-ikan ini adalah inang bagi beragam parasit, tetapi lingkungan mereka memberi mereka sedikit pilihan untuk dihilangkan," begitu menurut jurnal Plos One, dikutip dari Science Alert, Selasa (25/10/2022).
Penelitian yang menggunakan perekam video ini mencatat interaksi gesekan di antara beberapa spesies ikan dan hiu di lautan Pasifik, Hindia, dan Atlantik. Peneliti menemukan ikan lebih suka mengikis hiu daripada ikan lain. Ukuran juga penting, dengan ikan yang lebih kecil cenderung tidak mengikis hiu yang lebih besar, mungkin karena risiko dimakan.
Kulit hiu terdiri dari struktur seperti gigi kecil yang disebut dentikel dermal. Rasanya seperti amplas yang menjadikannya permukaan yang sangat cocok untuk digores.
Peneliti juga menemukan ikan cenderung menggaruk kepala dan sisi mereka dibandingkan bagian tubuh yang lain. Karena di dua bagian itulah banyak area yang paling parah terkena dampak kerusakan parasit, termasuk mata, lubang hidung, insang, dan sistem gurat sisi di sisi tubuh ikan.
Ikan-ikan di laut ini adalah inang bagi beragam parasit. Dan itu sulit dihilangkan. Sehingga ikan-ikan ini memanfaatkan kehadiran hiu untuk menggaruk.
Saat menonton video ini, kami juga melihat beberapa perilaku yang tidak biasa.
Pertama kami melihat tuna sirip kuning besar mendekati hiu sutra dari belakang, dengan lembut menggosok ekornya sebelum meluncur. Tak lama kemudian terlihat interaksi serupa antara sirip kuning lain dan hiu sutra lainnya," tulis peneliti di Plos One.
Penghapusan parasit memiliki manfaat kebugaran buat ikan-ikan di laut. Hewan yang lebih bugar lebih mungkin untuk bereproduksi dan mewariskan gen mereka ke generasi berikutnya. Oleh karena itu, ikan-ikan ini dapat memperoleh manfaat dari mengikis hiu.
Sayangnya para ilmuwan khawatir karena jumlah hiu ini kian menurun.
Di lepas pantai Queensland Australia, populasi hiu sudah berkurang hingga 92 persen. Penurunan jumlah hiu ini tentu akan berdampak buruk terhadap ikan-ikan lain yang sering memanfaatkannya sebagai penggaruk.
Ilmuwan menyarankan semua negara memperluas kawasan laut lindung supaya ada pemulihan terhadap ekosistem laut.
Baca Juga: Kawasan Laut Lindung Diperluas, Jumlah Ikan Tuna di AS Meningkat 54 Persen
Di Samudera Pasifik yang masuk ke dalam kawasan laut Amerika Serikat, perluasan kawasan Laut Lindung terbukti telah meningkatkan populasi ikan tuna. Hal itu berdampak baik bagiu kehidupan nelayan. Dan perluasan kawasan Laut Lindung ini juga diharapkan kembali menstabilkan populasi ikan hiu.