Cekricek.id - Guru matematika SMA di New Jersey, Amerika Serikat, didakwa menyebarkan foto pribadi mantan muridnya, Kaitlyn Cannon, di internet. Kaitlyn berbagi kisahnya di TikTok untuk membantu korban lain.
Seorang wanita bernama Kaitlyn Cannon, 29 tahun, asal New Jersey, mengalami kenyataan pahit ketika menemukan foto-foto pribadinya yang pernah dikirimkan kepada kekasihnya tersebar di internet. Yang lebih mengejutkan, pelakunya adalah guru matematika SMA-nya.
Kaitlyn mengambil 14 foto pribadi pada tahun 2016, empat tahun setelah lulus dari Wall High School di Monmouth County. Namun, dua tahun kemudian, saat baru saja menyelesaikan studinya di Pennsylvania State University, sebuah pesan singkat mengubah hidupnya.
Seorang teman lama memberitahunya bahwa foto-foto intim yang pernah dia kirimkan ke kekasihnya muncul di situs web Belanda, Anon-IB, yang dikenal sebagai tempat berbagi foto tanpa persetujuan.
Pada Jumat (18 Agustus), sebuah juri di Ocean County menyatakan bahwa guru matematika SMA-nya, Christopher Doyle, adalah orang yang membagikan foto-foto tersebut di situs balas dendam. Hingga saat ini, Kaitlyn masih bingung bagaimana guru tersebut mendapatkan foto-fotonya.
Kaitlyn mengungkapkan rasa terkejutnya, "Saya terkejut dan bingung, berharap ini bukan kenyataan. Saya tidak pernah menyangka ada orang di kehidupan saya yang akan melakukan hal seperti ini. Dia adalah guru saya. Dia bukan seseorang yang seharusnya melihat saya seperti itu."
Pengacaranya, Cali Madia, menemukan bahwa foto-foto tersebut dikaitkan dengan alamat IP milik Doyle, yang juga pernah menjadi pelatih tenis adik Kaitlyn. Kaitlyn menambahkan, "Seseorang yang mencari foto-foto di situs seperti itu, dari orang-orang yang pernah mereka ajar, atau yang masih bersekolah, sangat mengkhawatirkan bagi saya."
Tak lama setelah foto-foto tersebut diposting, Kaitlyn menerima 10 permintaan pertemanan Facebook yang mencurigakan dari pria di seluruh negara bagian. Meskipun telah mengalami trauma, Kaitlyn hanya mendapatkan ganti rugi sebesar $10,000 (sekita Rp153 juta).
Kaitlyn mengungkapkan dampak dari insiden tersebut, "Ini menghancurkan hidup saya di New Jersey. Saya merasa tidak bisa keluar rumah. Saya merasa tidak aman dalam tubuh saya sendiri, merasa seolah-olah tubuh ini bukan milik saya lagi."
Setelah kejadian tersebut, Kaitlyn didiagnosis menderita PTSD dan terus mengalami serangan panik. Namun, ia telah membuat akun TikTok untuk berbagi pengalamannya dan membantu korban lain dari balas dendam seperti ini.