Cekricek.id - Belakangan ini banyak beredar video pengobatan patah tulang yang dilakukan oleh ibu Dayak. Ibu-ibu yang berasal dari Kalimantan Timur itu menyebut dalam sejumlah videonya bahwa dia bisa meluruskan kembali tulang yang bahkan sudah 10 tahun bengkok.
Ibu Dayak ini juga membuka praktek pengobatan alternatif untuk membantu masyarakat yang mengalami patah tulang. Dengan pakaian adat yang khas, ibu itu tampil dengan sangat percaya diri.
Metode pengobatannya juga terlihat cukup simpel. Dia hanya mengoleskan minyak khusus pada lengan yang bengkok atau patah kemudian mengurutnya hingga lurus kembali.
Memang terdengar tak masuk akal, bahkan jika melihat langsung tayangan videonya hanya dalam hitungan detik tulang yang bengkok tadi bisa lurus kembali. Begitu ajaib.
Pada salah satu akun TikTok yang diduga milik ibu Dayak itu, dia mempertontonkan aksinya setiap meluruskan bagian tulang yang bengkok tadi. Dia melakukan itu di ruangan terbuka dan disaksikan oleh banyak orang.
Sambil memulai aksi, ibu Dayak itu biasanya melantunkan basmalah yang dilanjutkan dengan doa-doa. Dengan menggunakan mikrofon, dia sekaligus mempromosikan jasa urutnya kepada masyarakat.
Tak hanya patah tulang, dia mengaku juga bisa mengobati penyakit gondok hingga lumpuh dan stroke.
"Kalau ada yang punya gondok di leher ibu, yang lumpuh-lumpuh di rumah atau tetangganya bawa ke sini. Siapa tahu kena lumpuh satu tahun, kena stroke gak bisa jalan dua tahun," katanya yang kemudian melanjutkan aksi kepada pasien yang ada di hadapannya.
Dalam video tersebut, dikutip Jumat (25/11/2022), ibi Dayang yang diketahui bernama Ida itu mempertontonkan aksi pengobatannya pada seorang bapak-bapak yang juga mengalami patah tulang selama dua tahun lamanya.
Peredaran Minyak Dayak yang Digunakan Ibu Dayak
Setiap melayani pasiennya, ibu Dayak selalu menggunakan minyak urut yang disebut sebagai minyak dayak. Banyak yang mengatakan bahwa minyak itu dibuat dengan proses dan bahan tertentu yang tak banyak diketahui.
Dalam sebuah jurnal Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjajaran, ada dua sumber tentang bahan yang digunakan untuk pembuatan minyak dayak.
Versi pertama, menurut masyarakat Samarinda, minyak itu berasal dari kekuatan gaib seperti air liur Hantuen, sejenis makhluk jejadian di Kalimantan. Ada juga yang menyebut, berasal dari air bekas memandikan mayat bayi. Tapi, yang paling banyak dipercaya oleh masyarakat Samarinda adalah terbuat dari mayat ular.
Sementara pada versi kedua, dalan jurnal itu mengambil data dari wawancara dengan salah seorang tokoh yang juga melakukan pengobatan alternatif yang sama. Dia mendapatkan minyak dayak itu dari saudara yang memang ahli membuat minyak dayak.
Adapun campuran bahan dari minyak itu adalah campuran minyak kelapa, kapas 'bujang', dan burung 'bubut'. Kapas bujang ini adalah kapas yang berbuah namun belum jatuh ke tanah. Sementara burung bubut adalah burung yang tinggal di pedalaman hutan.
Biarpun begitu, dalam ilmu medis, penggunaan minyak dayak ini sendiri memang sangat mustahil untuk menyembuhkan patah tulang.
